Menteri Ignasius Jonan Tolak Sistem JO BBS

Menteri ESDM Ignaius Jonan

SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia

Bojonegoro – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, telah menyiapkan alokasi minyak mentah sebesar 10.000 barel per hari (Bph) untuk kilang mini di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Rencananya, pembangunan kilang mini dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) bersama PT Tierra Energi Perkasa yang telah menjalin kerja sama dalam bentuk atau sistem Joint Operation (JO).

“Alokasinya sudah ada, cuma BUMDnya membuat JO. Jadi tidak bisa, kita tolak,” tegas Menteri ESDM Ignasius Jonan, kepada Suarabanyuurip.com saat konferensi pers, Senin (25/9/2017) seusai melakukan peletakan batu pertama proyek J-TB.

Menurutnya, apabila PT BBS jadi membangun kilang mini harus salah satu atau bikin Joint Venture (JV) atau badan usaha.

“Kalau JO kita akan minta ini dirubah badan hukumnya supaya kita bisa alokasikan,” terangnya.

Setelah BBS memenuhi syarat dan alokasi minyak sudah dapat diberikan, maka tinggal mengurus harga dan sebagainya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta Bupati Suyoto berkirim surat untuk memilih salah satu yang tanggung jawab.

Baca Juga :   Kaji Penambahan Modal PT BBS untuk PI Blok Tuban‬

“Kalau sudah, nanti kita jalankan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) siap membangun kilang minyak dalam kurun waktu 1,5 tahun sepanjang ada kejelasan alokasi minyak dari Kementerian ESDM.

Untuk itu, Direktur Operasional PT BBS, Tonny Ade Irawan telah mengajukan permohonan kepada Dirjen Migas dan Kementerian ESDM terkait kepastian alokasi minyak 10.000 barel per hari.

“Pengajuan permohonan izin alokasi minyak kami sampaikan dengan mengacu izin pembangunan kilang sudah diperoleh dari Kementerian ESDM,” tegasnya beberapa waktu lalu.(rien)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *