Perbaikan Jembatan Widang Serap Anggaran Rp12 Miliar

sidak jembatan widang

SuaraBanyuurip.comAli Imron

Tuban – Perbaikan jembatan Cincin Widang penghubung Kabupaten Tuban – Lamongan, Jawa Timur, menyerap biaya sebesar Rp10 sampai Rp12 miliar. Anggaran tersebut sifatnya darurat, yang memang disiapkan oleh kementeriannya untuk menangani proyek urgen. 

“Perbaikan jembatan bentang ketiga ini butuh maksimal Rp12 miliar,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat mengecek perbaikan Jembatan Cincin Widang – Babat, kepada suarabanyuurip.com, Jumat (11/5/2018).

Basuki menegaskan, jika nominal itu baru hitungan kasar. Untuk detail anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki bentang ketiga sepanjang 50 meter ini, akan dihitung lagi oleh timnya.

Dana darurat ini berasal dari dirjen-dirjen di Kementerian PUPR, yang memiliki alokasi dana tersebut. Oleh karena itu, perbaikan ini ditarget rampung dalam 49 hari tanpa terkendala biaya.

Pria beruban ini menegaskan, jika perbaikan jembatan yang ambruk pada pertengahan bulan April ini langsung final. Setelah lebaran Idul Fitri mendatang tak ada lagi perbaikan, sehingga arus lalu lintas tetap normal. 

Baca Juga :   Berharap Kali Putat Cepu Dinormalisasi

“Setelah insiden ini kami akan terus mengaudit jalan dan jembatan mana yang butuh penanganan serius,” tegas Basuki. 

Setelah ini Kementerian PUPR juga akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian, dan Kementrian Perdagangan, untuk duduk bersama dan memutuskan komitmen yang aman bagi infrastruktur jalan dan jembatan. 

“Misalnya kita tak lagi impor truk besar bekas itu,” tambahnya.

Pengaktifan jembatan timbang juga akan segera dilakukan, dikarenakan khusus jembatan Widang ini rata-rata maksimal mampu dilewati truk dengan beban 45 ton. Apabila tiga truk bersamaan di satu titik, maka otomatis jembatan akan ambruk. 

“Kalau truk ini berurutan bebannya menyebar, sebaliknya jika ada yang menyalip beban akan berganda,” bebernya. 

Basuki juga menambahkan, jika di Indonesia masih banyak jembatan yang sudah berumur. Kendati demikian, timnya sudah mengauditnya dan tiap tahun ada dua kali audit untuk satu jembatan. 

“Sebenarnya sudah ada regulasi yang mengatur tonase truk, sekarang tinggal pelaksanaannya saja,” pungkasnya. (aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Baca Juga :   Ditinggal Mati Anak, Ibu Gantung Diri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *