Potensi Blok Randugunting Capai 2 Milliar Barel

SuaraBanyuurip.comAli Musthofa

Blora – Potensi migas di beberapa blok migas di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi harapan baru bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) dan masyarakat setempat. Sebab jika lapangan itu dieksploitasi akan menambah pundi-pundi pendapatan daerah dan membuka peluang usaha maupun kerja bagi warga.

Karena alasan itulah elemen masyarakat di Blora berharap agar lapangan migas di wilayah Blora untuk segera di produksi.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Cepu, Blora, Tulus Tri Laksono kepada suarabanyuurip.com pada Senin, (20/1/2014), mengatakan, akan banyak manfaat yang diterima oleh Kabupaten Blora jika lapangan-lapangan migas itu sudah diproduksi. Beberapa blok migas itu diantaranya Blok Cepu, Blok Gundih, Blok Blora dan Blok Randugunting.

“Saat ini, Blok Cepu sudah mulai produksi, namun karena mulut sumur berada di Bojinegoro, maka Blora belum mendapatkan manfaat maksimal karena terbentur regulasi yang mengatur tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Migas,” katanya.

Sedangkan di Blok Gundih, kini sudah mulai dibangun pabrik gas dengan pembangunan Central Processing Plan (CPP).”Dari Blok Gundih ini, selain nantinya Blora akan mendapatkan DBH gas juga di Blora digulirkan proyek City Gas bagi warga sekitar blok gundih,” imbuhnya.

Baca Juga :   Berharap Libatkan Linmas dalam PKDB

Tulus menjelaskan, sedangkan untuk Blok Blora cakupan wilayahnya meliputi Kabupaten Blora, Bojonegoro,dan Ngawi.”Kita berharap agar operator Blok Blora untuk melakukan proses pemboran mulut sumur di wilayah Blora. Ini agar kasus Blok Cepu yang Blora diperlakukan tidak adil tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Sementara itu Blok Randugunting merupakan harapan baru dunia migas di Blora. Karena setelah pada pemboran di dua sumur tidak menemukan potensi minyak, ada kabar pada pemboran ketiga di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tanjungan itu ada tanda-tanda potensi minyak yang besar.

Sebelumnya Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan dua pemboran yakni di Desa Krocok, Japah dan Tinapan Todonan namun tidak ditemukan potensi minyak yang ekonomis dikembangkan.

“Saat ini masih dalam tahap eksplorasi. Kita berharap agar bisa berhasil dan menemukan sumber minyak yang melipah,” tambah Tulus.

Dia menyatakan, ketika semua lapangan sudah ada aktivitas penambangan tentunya Blora akan menjadi daerah penghasil migas yang potensial.”Paling tidak dalam semua aktivitasnya, masyarakat lokal dilibatkan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, General Manager PHE Randugunting, Abdul Mutalib Masdar, dalam beberapa kali sosialisasi ke Pemkab Blora mengatakan, dari data yang ada sebenarnya potensi Blok Randugunting tersebut sangat besar, hampir mencapai 2 Miliar barel. Jumlah kandungan itu hanya kalah dari Blok Cepu yang mencapai 3.7 miliar barel.

Baca Juga :   Pertamina EP Segera Cek Lokasi Plantungan

Potensi itulah yang sebenarnya menjadi incaran bagi para investor di bidang migas untuk masuk di Blok Randugunting. Sedangkan secara formal kontrak eksplorasi lapangan migas Blok Randugunting berakhir 8 Agustus 2013 lalu.

Mengingat potensi migas yang cukup tinggi di Blok Randugunting, izin kegiatan operasional blok yang berada di wilayah Blora, Rembang, Pati dan Grobogan tersebut diajukan bakal diperpanjang selama empat tahun ke depan. (ali)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *