Musim Hujan Datang, Waspadai Siklus Penularan DBD

user
nugroho 09 November 2020, 20:13 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro

Bojonegoro - Masyarakat Bojonegoro, Jawa Timur diminta untuk mewaspadai demam berdarah dengue (DBD). Karena Bojonegoro hingga kini termasuk daerah endemis dan siklus penularan DBD di musim hujan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bojonegoro Wheny Dyah Prajanti mengatakan, untuk mengantisipasi datangnya DBD, pihaknya sudah menyiapkan berbagai upaya, mulai dari sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat sampai peran jumantik dengan programnya yaitu gerakan 1 rumah 1 jumantik.

"Kami melakukan pendampingan dan monitoring gerakan 1 rumah 1 jumantik di Bojonegoro," kata Wheny sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, setiap tahun mulai September hingga Desember selalu ada peningkatan kasus DBD. Itu pun penularan mengikuti curah hujan. Karena ketika memasuki musim hujan nyamuk berkembang biak. Selain itu, nyamuk menyukai tempat yang lembab seperti genangan air, dan tempat kotor.

“Biasanya puncaknya terjadi pada Januari hingga Februari. Setelah itu mengalami penularan, karena mengikuti curah hujan," katanya, Senin (9/11/2020).

Apalagi, lanjut dia tahun ini curah hujan cukup tinggi. Sehingga, sangat optimal untuk perkembangan DBD. Menurut dia, untuk melakukan pencegahan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena, itu sangat efektif untuk pencegahan jika dilakukan secara rutin.

"PSN itu terdiri dari pemantauan tempat perkembangbiakan, cara pemberantasan, mengetahui siklus nyamuk, memahami Angka Bebas Jentik (ABJ) dan mengetahui penggunaan larvasida (bubuk pembunuh jentik)," katanya ditemui di kantor.

Wheny mengatakan, juga untuk menerapkan sistem 3M PLUS yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang. Sedangkan PLUS-nya, yang berarti memiliki poin seperti mengganti air vas bunga, memperbaiki saluran dan talang yang tidak lancar. (jk)

Kredit

Bagikan