Kenali Vaksin AstraZeneca, Kandidat Vaksin yang Dibeli Indonesia

user
nugroho 20 Oktober 2020, 22:50 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com -  Sampai hari ini angka penyebaran COVID-19 masih terus meningkat. Bukan hanya di Indonesia, berbagai negara juga sama-sama mengupayakan untuk segera mengatasi kondisi pandemi ini. Salah satunya dengan menyiapkan vaksin yang akan diproduksi untuk mengatasi virus COVID-19. Kandidat vaksin unggul adalah vaksin AstraZeneca dari Inggris. Indonesia bahkan sudah memesan 100 juta vaksin.

Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan, pengembangan vaksin Corona ini semakin gencar dilakukan agar dapat tersedia secepat mungkin mengatasi pandemi. vaksin yang sedang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling unggul dalam hal pengembangan. AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan perusahaan Inggris, bekerjasama dengan Universitas Oxford.

Bekerjasama dengan Indonesia

Indonesia telah melakukan kerja sama untuk meluncurkan vaksin Covid-19 impor dari London yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Pertemuan yang diadakan di London pada Rabu, 14 Oktober 2020 ini untuk membahas tindak lanjut kerjasama dengan ditandai penandatanganan Letter of Intent terkait penyaluran 100 juta vaksin impor untuk Indonesia pada tahun 2021.

Retno, Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan, Indonesia telah menyampaikan permintaan penyediaan vaksin sebanyak 100 juta untuk tahun 2021. Pihak AstraZeneca pun menyambut baik permintaan Indonesia tersebut.

Mendapat Suntikan Dana 

 Sebagai salah satu yang unggul dalam pengembangan vaksin Covid-19, AstraZeneca telah mendapat suntikan dana dari Pemerintah AS melalui operasi warp speed sebesar US$ 1,3 miliar  atau sebesar 18,85 triliun. Namun, sebagai gantinya AS meminta jatah vaksin AZD1222 sebanyak 400 juta dosis.

Perusahaan juga mendapatkan suntikan dana tambahan dari Komisi Uni Eropa sebesar US$ 396 juta (Rp 5,74 triliun) dalam bentuk down payment (DP) guna menyelamatkan 300 juta dosis vaksin.

Uji Klinis Sempat Dihentikan

Universitas Oxford telah menyatakan akan kembali melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama perusahaan farmasi AstraZeneca. Mereka juga telah mendapatkan izin dari pengawas keamanan.

Sebelumnya, uji coba tahap akhir dari vaksin ini sempat ditunda pekan lalu. Hal ini karena adanya efek samping yang terjadi pada seorang relawan di Inggris. Relawan yang terlibat dalam penelitian tersebut diduga mengalami gejala neurologis yang berkaitan dengan gangguan inflamasi tulang belakang langka yang disebut myelitis transversal.

Kembali Diuji Coba

 Selain di Inggris, vaksin virus corona akan kembali diuji coba di negara-negara berikut:

1. India

 Institut Serum India mengatakan kembali memulai uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca setelah mendapatkan izin dari Jenderal Pengawas Obat India.

2. Brasil

 Regulator kesehatan Brasil ANVISA telah menyetujui dimulainya lagi uji coba vaksin virus corona dari Inggris setelah meninjau data yang dikirimkan oleh MHRA. Dalam sebuah pernyataan, Federal University of Sao Paulo telah merekrut 4.600 dari 5.000 orang sukarelawan dan telah  melakukan vaksinasi. Tidak ada satupun dari peserta yang melaporkan masalah kesehatan serius setelah proses vaksinasi ini.

3. Amerika dan Afrika Selatan

 Di Amerika Serikat dan Afrika Selatan uji klinis Vaksin Oxford sedang melalui tahap akhir. Rencananya, uji klinis juga akan dilakukan di Jepang dan Rusia.

Itulah vaksin vaksin astrazeneca yang dibeli Indonesia dan hampir memasuki tahap uji klinis terakhir. Jika Anda sedang mengalami gangguan kesehatan terkait dengan gejala COVID-19, jangan ragu menggunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan konsultasi dengan dokter khusus covid-19.  Di sini Anda juga akan mendapatkan info seputar kesehatan yang akan bermanfaat.(red)

Kredit

Bagikan