Bidan Desa Blok Cepu Dilatih Manajemen BBLR

jhpiego pelatihan

SuaraBanyuurip.com -  Ririn W

Bojonegoro– Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Migas Blok Cepu bersama Jhpiego dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban memberikan pelatihan management bayi berat lahir rendah(BBLR) dan bayi baru lahir dengan Asfiksia (keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir) kepada Bidan di 15 Desa dan Bidan Koordinator dari 5 Puskesmas diwilayahnya. Selain itu kegiatan tersebut juga diikuti Staf Dinkes KIA Kabupaten Bojonegoro
dan Tuban.

Dalam pelaksanaanya, pelatihan ini dibagi menjadi 2 angkatan yaitu Angkatan I dilaksanakan Senin hingga Rabu, ( 11 – 13/06) lalu, di Dinas Kesehatan Bojonegoro. Sedangkan Angkatan II dilaksanakan, Kamis hingga Sabtu (14 – 16/06) di Dinas Kesehatan Tuban.

Senior Program Coordinator Jhpiego, Zaimah menjelaskan, pelatihan ini dilatarbelakangi masih tingginya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) di  Indonesia. Sesuai data di Indonesia, lanjut dia,  AKB yaitu 34/1000 kelahiran hidup dan ditargetkan MDGs 2015 AKB dapat menurun menjadi 23/1000.

Sementara itu, kata Zaimah, sesuai dari data WHO menyebutkan, bahwa setiap tahunnya sekitar 3% atau 3,6 juta jiwa dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia,dan hampir satu juta bayi meninggal dunia.

Baca Juga :   849 Nakes di Bojonegoro Belum Divaksin Booster

“Kelahiran hidup memerlukan rangkaian upaya dan strategi khususnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada masa neonatal,” kata Zaimah kepada www.suarabanyuurip.com.

Karena itu, kata dia, untuk memenuhi target tersebut,  para bidan diberikan pengertian tentang Asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin, menilai dan memutuskan resusitasi bayi baru lahir, serta management dan tata laksana BBLR.

“Kami berharap, dengan pelatihan tersebut mereka bisa melakukan upaya upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebab utama kematian BBL. Sehingga menciptakan pelayanan
yang berkualitas untuk menekan angka kematian bayi baru lahir dan mencetak tenaga kesehatan yang professional,” imbuh wanita berjilbab ini.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *