BKS Blok Cepu Kaji Tambahan Investasi Rp216 Miliar di Lapangan Banyu Urip

user
nugroho 30 Maret 2021, 08:52 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho

Bojonegoro - Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu sedang mengkaji rencana penambahan investasi untuk pengeboran 5-10 sumur baru di Lapangan Banyu Urip. Diperkirakan besaran investasi yang harus dibayarkan Rp 216.635.250.000. Investasi ini akan ditanggung empat BUMD yang terlibat pengelolaan penyertaan modal (Participating Interest/PI) Blok Cepu.

Ketua BKS Blok Cepu, Hadi Ismoyo menyampaikan penambahan investasi ini masih dibahas untuk menentukan apakah pengeboran dilakukan pada 5 atau 10 sumur. Sebab, total investasi yang dibutuhan untuk pengeboran sumur baru ini diperkirakan mencapai 100 juta USD (setara Rp 1.444.235.000.000) sampai 150 juta USD (setara Rp 2.166.352.500.000).

"Masih dikaji terus term and kondisinya dengan pihak-pihak terkait. Belum ada keputusan final," ujar Hadi saat dihubungi suarabanyuurip.com, Senin (29/3/2021) kemarin.

Dari total investasi tersebut, jumlah modal yang harus dibayarkan BKS Blok Cepu sekitar Rp 216.635.250.000. Jumlah ini sesuai porsi BKS dalam pengelolaan PI 10% yang dibagi empat BUMD.

Rinciannya, BUMD Bojonegoro PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) 4,48%; BUMD Provinsi Jatim  PT Petrogas Jatim Utama (PJUC) 2,24%, BUMD Blora PT Blora Patragas Hulu (BPH) 2,18%, dan BUMD Provinsi Jateng  PT Sarana Patra Hulu Cepu, 1%.

"Semua masih dikaji. Baik subsurafce, komersialnya, dan drillingnya," ucap Presiden Direktur PT. Petrogas Jatim Utama (PJU), BUMD Provinsi Jatim ini.

Hadi menjelaskan keputusan penambahan investasi pengeboran sumur minyak baru di Lapangan Banyu Urip ini tergantung persetujuan dari para pihak. Jika SKK Migas setuju, maka investasi baru dijalankan.

Kemudian ditindaklanjuti dengan pembayaran investasi per tahun mulai 2022. Pembayaran ini bisa dilakukan tiga sampai lima tahun berdasarkan jadwal pekerjaan (time table project).

"Jadi posissi saat ini masih menunggu kajian final dari Block Cepu oleh SKK Migas terkait aspek teknis dan komersialnya," tandas Hadi.

Dia menambahkan, penambahan investasi ini nantinya akan ditanggung masing-masing BUMD yang tergabung dalam BKS Blok Cepu. Namun, apakah uang tersebut akan ditanggung mitra (penyandang dana) atau dari hasil revenue, tergantung skema bisnis masing-masing BUMD.

"Tidak selalu harus mitra yang nanggung, karena berhubungan dengan termnya masing-masing," pungkasnya.

Dikonfirnasi terpisah, Presiden Direktur PT ADS, Lalu M Syahril Majidi mengatakan, jatah investasi yang akan dibayarkan ADS untuk pengeboran 10 sumur baru Lapangan Banyu Urip sekitar Rp 150 miliar sampai Rp200 miliar. Investasi itu akan dibayarkan mulai 2022 sampai 2023.

"Jumlah itu masih angka kasar," sambung Syahril.

Mantan Direktur PT Jatim Investment Management (JIM) ini mengaku belum mengetahui apakah investasi tersebut nantinya akan ditanggung oleh mitranya, PT Surya Energi Raya (SER) atau menggunakan APBD Bojonegoro.

"Belum diputuskan," pungkas Syahril.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nur Wahidi mengaku mengetahui adanya rencana tambahan pengeboran sumur baru di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.

"Saya belum mendengar tentang tambahan pemboran sumur baru, nanti saya cek lagi," ujarnya dikonfirmasi terpisah.

Ia menyampaikan, produksi minyak Banyu Urip sekarang ini sekitar 215.000 barel per hari (barel oil per day/BOPD).(suko)








Kredit

Bagikan