Muncul Wacana Pengaliran Minyak ke TWU Dihentikan

Skk Migas Jabanusa Ali Masyhar
SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro - Adanya penetapan formula baru untuk minyak mentah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 4028 K/12/MEM/2017, berpotensi mempengaruhi aliran minyak dari Blok Cepu ke kilang Mini PT Tri Wahana Universal (TWU) yang terletak di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, sebesar 6000 Barel per hari (Bph).
Keputusan itu menyebutkan formula Minyak Mentah Banyu Urip adalah ICP Arjuna plus US$5,50Â per bareI pada titik serah fasilitas di penampungan terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) Gagak Rimang, di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sehingga beredar wacana akan ada penghentian pengaliran minyak dari Blok Cepu ke Kilang Mini milik PT TWU oleh PEPC.
"Seharusnya PT TWU menyesuaikan harga setelah ada penetapan itu, apalagi sama-sama dari Blok Cepu," kata Kepala SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa), Ali Masyhar, kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (20/1/2018).
Disinggung adanya wacana penghentian aliran minyak dari Blok Cepu oleh Pertamina EP Cepu (PEPC), Ali mengaku hingga kini belum dilakukan. Meskipun, diharapkan PT TWU mengikuti aturan harga yang baru.
"Ya jangan disamakan dengan dulu, harga minyak kan berubah-ubah," tandasnya.
Sementara itu, Bagian Humas PT TWU, Imam Hambali, belum memberikan konfirmasinya terkait hal itu. Pesan pendek yang dikirimkan Suarabanyuurip.com belum ada balasan.
Untuk diketahui, pada Juni 2016, menyebutkan harga minyak mentah Banyuurip di titik serah FSO Gagak Rimang sebesar Indonesian Crude Price (ICP) Arjuna dikurangi US$ 0,50 per barel.
Harga tersebut digunakan Perusahaan dalam Perjanjian Jual Beli Minyak dengan PEPC dan PT TWU. Jadi tidak ada lagi penjualan dari titik serah fasilitas produksi awal (Early Production Facility/EPF).
Sementara tahun 2015 lalu, ada dua formula yakni titik serah FSO Gagak Rimang adalah sebesar ICP Arjuna dikurangi US$0,50Â per barel. Sedangkan harga minyak mentah Banyu Urip di titik serah adalah sebesar ICP Arjuna dikurangi US$3,50Â per barel.(rien)
BERITA TERKAIT
PP Belum Terbit, Dana Abadi Diperkirakan Tidak Dipasang di APBD BOjonegoro 2024
Gunakan Biosaka, Petani Kunci Raup Panen Rp32 Juta
Bupati Tuban Mutasi Pejabat Eselon 2 dan 3
ASN KESDM Dalami Manfaat Penggunaan Teknologi Hilir Migas
Pegawai Negeri Hingga Pensiunan Siap-Siap Terima Tambahan Pendapatan, Ini Besarannya
Sempat Ceburkan Diri ke Bengawan Solo, Warga Ngraho - Gayam Ditemukan Selamat
Universitas Pertamina Gandeng 2 Universitas Jepang Dukung NZE 2060
Kang Yoto Lanjut Majukan Bojonegoro dari Jalur Legislatif
Targetkan Rampung Bulan Juni, Kementerian PANRB Kebut Pembahasan RUU Pelayanan Publik
Mengenang Mbah Harjo Kardi, Penjaga Tradisi Samin dari Dusun Jipang
Yudiono Terpilih Ketua Pagar Nusa Gayam Periode 2023-2028, Siap Raih Prestasi
1.050 Pelanggan Nunggak, Jargas di Bojonegoro Rugi Rp 210 Juta
Upaya Bupati Anna Kasasi, Mansur dan Pinto Sebut Ada Perkara yang Dikecualikan
Senior Manager Relations Regional 4 Kunjungi Program CSR Pertamina EP di Tuban
LHP Diserahkan, BPK Minta Daerah Tindaklanjuti Rekomendasi Selambatnya 60 Hari
Polisi Tak Gunakan UU TPKS, Tuban Tak Layak KLA
Kepala DP3AKB Bojonegoro Diduga Diperiksa Polda Jatim
Pasca Penyegelan, Pedagang Pasar Banjarejo Takut Berjualan
Bupati Anna Ajukan Kasasi, Syahril Tunggu Relas PT TUN
Kementerian ESDM Dukung PLN Batam Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik
Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Anaknya, Ayah Tiri Ditangkap Polisi