Menteri Jonan Sebut Bukan Soal Harga Gas

menteri Jonan
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Rencana pembangunan pabrik pupuk oleh PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum ada kejelasan hingga saat ini. Padahal, nota kesepakatan (Memorandum of understanding/MoU) rencana pembangunan pabrik tersebut telah ditandatangani antara pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat dengan PKC beberapa waktu lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, menyampaikan jika pembangunan pabrik Pupuk Kujang di Bojonegoro masih ditunda.
“Sementara ini, ditunda pembangunannya," ujar Jonan usai melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan lapangan unitisasi gas Jambaran-tiung Biru, beberapa waktu lalu.
Disinggung alasan penundaan tersebut, Jonan enggan membeberkan. Yang jelas, kata dia, bukan persoalan harga gas antara operatorr J-TB, Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan PT PKC.
“Ah enggak, bukan soal harga,” kelitnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tertundanya pembangunan pabrik pupuk ini dikarenakan belum adanya kesepakatan harga gas antara PEPC dengan PKC. Sesuai Plan of Development (PoD) yang sudah disetujui pemerintah, harga jual gas Jambaran-Tiung Biru yang ditawarkan oleh PEPC kepada PT Pupuk kujang Cikampek yaitu sebesar US$ 8 eskalasi dua persen per MMBTU.
Namun saat itu PKC menginginkan harga yang lebih rendah dari PoD. Alasannya jika mengacu harga sesuai PoD akan berpengaruh terhadap harga pupuk yang dapat memberatkan petani.
Kapasitas produksi Lapangan Gas JTB ditargetkan hingga mencapai 330 juta kaki kubik perhari (million standart cubic feet per day/MMSCFD) terdapat 172 MMSCFD yang bisa dijual. Pengaliran gas J-TB nantinya untuk memenuhi pembangkit listrik di Gresik sebesar 750 MW dan pusat pembangkit listrik Tambak Lorok sebesar 600 MW.
Sementara itu, dalam setiap kesempatan, Bupati Bojonegoro, Suyoto, telah menyampaikan pembangunan pabrik pupuk ini akan mampu mengurangi pengangguran di wilayahnya karena dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.(rien)
BERITA TERKAIT
6 Embung di Bojonegoro Akan Dinormalisasi
Penyakit LSD Serang Ternak Sapi di Bojonegoro, Lebih Bahaya dari PMK
Pedagang Tolak Hadiri Rakor Penyelesaian Masalah Pasar Bojonegoro
Sebut Energi Berkelanjutan Jadi Prioritas
Tren Perusahaan Migas Besar Dunia Begeser ke Investasi Energi Baru Terbarukan
Eksplorasi di Area Terbuka, SKK Migas dan ExxonMobil Indonesia Jalin Kerjasama
Periode April-Juni 2023 Tarif Tenaga Listrik Non Subsidi Tetap
THR ASN dan Pensiunan Mulai Dicairkan April, Gaji ke 13 Juni
Tak Dibayar, Lamin Bantu Atur Arus Lalu Lintas di Pertigaan Tobo
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Masuk Tahap Penetapan Lokasi Tanah
Lewat Talkshow Radio, IDFoS Indonesia Sosialisasi Pentingnya Vaksinasi
Bioetanol Bakal Didirikan di Kawasan Peruntukan Industri Gayam Bojonegoro
Perawatan Jalan di Bojonegoro Telan Rp 8,8 Miliar, Usai Lebaran Mulai Tender
Meningkat Dibanding 2021, Pendapatan PT ADS dari PI Blok Cepu Capai Rp 147 Miliar
PPDB Tingkat SMP di Bojonegoro Dibuka Melalui 4 Jalur
Pembagian Laba PI Blok Cepu 2022 : Pemkab Bojonegoro Terima Rp 147 M, PT SER Rp 441 M
SKK Migas Komitmen Pertahankan Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan
BKS Blok Cepu Lifting Mandiri 100 Ribu Barel Per Bulan
Cuti Bersama Lebaran Resmi Direvisi, Diajukan dan Ditambah Satu Hari Libur
406 PPKS di Bojonegoro Terima Bantuan dari Kemensos
PPSDM Migas Beri Pelatihan Inspektur Pipa Penyalur