Tommy Ambil Kendali Proyek Gas Flare

lokasi pabrik gas
SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro - Putra bungsu mantan Presiden Republik Indonesia ke 2, Hutomo Mandala Putra, mengambil kendali proyek pembangunan fasilitas gas flare di Dusun Plosolanang, Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Proyek pengolahan gas yang memanfaatkan gas suar bakar dari Lapangan Sukowati, Blok Tuban, milik Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java (JOBP-PEJ) itu sebelumnya sempat terbengkalai.
"Sebelumnya, kalau kita mengandalkan pihak bank sekarang sepakat dengan perusahaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto," kata Humas PT Inter Maedia Energi (IME), Doni, saat hearing (rapat dengar pendapat) dengan Komisi B DPRD Bojonegoro, Kamis (17/9/2015).
Sebelumnya, akibat tertundanya proyek tersebut Bupati Bojonegoro, Suyoto, sempat berkirim surat ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mengembalikan alokasi gas yang diterima PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bojonegoro.
Namun seiring perjalanan waktu akhirnya PT IME sepakat bermitra dengan Tommy Soeharto. Namun dalam proyek ini tidak menggunakan bendera PT Humpuss, melainkan PT Bumi Nusa Permai.
"Sebesar 70 persen, saham kami dimiliki Tommy," ujar Doni.
Untuk komitmen investasi pada pembangunan kali ini, pihak Tommy Soeharto telah menjamin seratus persen. Bahkan tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam berbisnis di sektor migas.
"Beliau (Tommy) konsen di proyek ini, dan antusias sekali untuk bermitra," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B, Sigit Kusharianto, mengungkapkan, investasi untuk pembangunan fasilitas gas flare ini mencapai Rp500 miliar. Sementara alokasi gas yang disetujui oleh JOB P-PEJ dan SKK Migas sebesar 7000 MMSCFD.
"Pelaksanaannya tiga bulan lagi, saat ini masih menunggu persiapan engineering dari kontraktor pelaksana," pungkasnya.
Sebelumnya, pengelolaan gas flare dari Lapangan migas Sukowati yang dilakukan PT.BBS belum juga berproduksi karena fasilitas pengolahan gas belum jadi sampai saat ini.
Sesuai kontrak perjanjian yang ditandatangani BBS, pengolahan gas itu dilaksanakan mulai Juli 2012 dan paling akhir Agustus 2013 lalu. Sedangkan perjanjian kontrak pembangunan konstruksi antara BBS dengan mitranya, PT. IME berakhir pada Agustus 2013.
Hanya saja, kenyataan dilapangan sampai saat ini pabrik pengolahan gas belum juga selesai. Pekerjaan yang dilakukan baru tahap pengurukan. (rien)
BERITA TERKAIT
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Operasi Pesawat Angkat Angkut dan Ikat Beban
Jokowi Akan Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU dan Lantunkan Selawat Asyghil
Pelatihan K3 Gratis untuk Masyarakat 3T di PPSDM Migas
Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW
2023, Target Lifting Minyak 660 MBOPD Lebih Rendah Dibanding 2022
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum