Kontraktor Lokal dan Sopir DT Ancam Gelar Aksi

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko

Bojonegoro – Kontraktor lokal Bojonegoro, Jawa Timur, yang terlibat dalam proyek pengurukan lahan engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, Blok Cepu,  mensayangkan sikap PT. Tripatra Engineers & Constructor, menghentikan pengiriman limestone (tanah urug), Senin (15/10/2012). Penghentian secara mendadak ini dinilai merugikan para kontraktor karena banyak mobil dump truk (DT) yang sudah menggambil limeston di wilayah Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

“Jelas ini merugikan kita. Karena sekitar 200 dump truk yang sudah terlanjur mengambil  limestone. Tapi sampai disini tidak boleh dibongkar,” ujar Kamidin, Direktur CV. Prima Abadi, salah satu leader pengurukan lahan EPC-1 Banyuurip.

Seharusnya, lanjut dia, pemberitahuan penghentian pengiriman tanah urug itu dilakukan dua hari yang lalu. Sehingga para leader bisa meminta kepada sopir dump truk untuk sementara tidak mengambil tanah urug.

“Kalau tidak boleh dibongkar seperti ini terus limestone mau kita apakan ?,” gerutu warga Dusun Temlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Gayam ini.

Karena itu, Kamidin meminta kepada Tripatra maupun subkontraktornya Konsorium Pembangunan Perumahan – Rajekwesi Mitra Tama (PP-RMT) untuk memberikan kesempatan kepada dump truk yang sudah terlanjur mengambil limestone masuk lokasi proyek dan melakukan pembongkaran.

Baca Juga :   Sidang Perdana Gugatan PI Blok Cepu Digelar Besok

“Jika tetap tidak diperbolehkan, kami para leader dan sopir DT siap melakukan aksi (unjuk rasa). Karena ini benar-benar merugikan kami,” ancam Kamidin.

Sebagai catatan, ada sekitar 22 leader dan 300 dump truk yang terlibat dalam proyek pengurukan lahan EPC-1 Banyuurip. Sebagian besar para leader itu adalah kontraktor lokal sekitar pemboran migas Blok Cepu.

Seperti diketahui, penghentian sementara pengiriman tanah urug oleh kontraktor Mobil Cepu Limited (MCL) , operator migas Blok Cepu, itu dikarenakan dalam minggu terakhir ini kerap terjadi insiden dump truk pengangkut tanah urug dilokasi proyek EPC-1 Banyuurip. Mulai dari dump truk terguling saat melakukan pembongkaran dan insiden lainnya di jalan.

Karena itulah, Minggu (14/10) kemarin Tripatra mengirimkan pemberitahuan secara tidak resmi kepada subkontraktornya PP – RMT untuk menghentikan pengiriman pengiriman limestone mulai hari ini sampai safety operation benar-benar diemplementasikan.(sam/suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *