Agustus 2022, Kerja Sama PDAM Suplai Air di Proyek GPF JTB Berakhir

Kepala Bagian Teknik PDAM Bojonegoro, Karmanto.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyebut kerja sama suplai air ke proyek Gas Processing Facility (GPF) Jambaran-Tiung Biru (JTB) berakhir pada bulan Agustus 2022.
Suplai air di proyek GPF JTB yang terletak di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, itu dimulai sejak 2019 dan dikabarkan tidak lagi diperpanjang.
Kepala Bagian Teknik PDAM Bojonegoro, Karmanto mengatakan, suplai air ke GPF JTB dari PDAM Unit Purwosari selama ini menyedot air dari Bengawan Solo. Air baku Bengawan Solo tersebut dipompa, dialirkan menggunakan pompa intake, masuk di bak penampungan prased.
"Dari prased diinjeksi bahan kimia tawas, untuk mengikat lumpur agar mengendap di bak prased," katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (31/08/2022).
Lokasi GPF JTB di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.
© 2022 suarabanyuurip.com/Dok SBU
Setelah terjadi endapan lumpur di bak prased, air setengah jadi diangkat menggunakan pompa prased naik di bak WTP (Water Treatment Plant). Dari WTP proses penyaringan masuk ke air bersih. Baru didistrisbusikan ke pelanggan melalui pompa distribusi.
"Suplai ini berakhir bulan Agustus tahun ini. Terakhir kami kenai tarif layanan industri Rp18.750 per meter kubik," ujar Karmanto.
Dikonfrontir secara terpisah, Site Manager PT Rekayasa Industri (Rekind), Zainal Arifin membenarkan, bahwa selama konstruksi dan precommisioning dibutuhkan suplai air sebanyak 200 ribu meter kubik, yang disuplai oleh PDAM Unit Purwosari.
Kegiatan tersebut, telah berlangsung sejak 2019 hingga berakhir pada bulan Agustus 2022. Dengan tarif harga industri plus plus. Karena kebutuhan volume air 200 ribu meter kubik telah terpenuhi, kontrak dengan PDAM Bojonegoro itu dikatakan berakhir tanpa perpanjangan.
Sementara itu, selama Gas In, Gas On Stream dan masa operasi kebutuhan air disuplai dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sesuai kontrak kerja sama antara Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan EMCL. Hal ini mengingat kebutuhan JTB yang cukup besar.
"Tidak bisa jika menggunakan suplai PDAM sesuai kapasitas yang diperlukan," terangnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Aturan Penerapan Teknologi Migas Ramah Lingkungan Tunggu Persetujuan Presiden
Selama Januari 2023, Ada 252 Istri di Bojonegoro Ajukan Cerai Gugat
Membacakan Dongeng Berdampak Positif pada Perkembangan Anak
Produksi Migas Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Lampaui Target
Bocah Asal Soko Tuban Dilaporkan Tenggelam di Sungai Pacal
Penipu Gunakan AMSI untuk Lakukan Pemerasan
Digitalic : SEO yang Baik Harus Berdampak Bagi Bisnis
Pertamina EP Cepu Field 11 Bangun Jalan Cor Menuju CPP Gundih
Regional Indonesia Timur Capai Produksi Minyak 2022 di Atas Target
Produksi Blok Rokan Ditarget Capai 300 Ribu Bph dalam 5 Tahun
Kisah Segitiga Pemkab, Alimdo, dan Pedagang Pasar Kota Bojonegoro
Pemkab Bojonegoro Siapkan Rp 34,6 Miliar untuk Beasiswa Pendidikan
Pertemuan Warga Ring 1 Migas Sukowati dan PT Elnusa Tak Capai Kesepakatan
Ogah Disanksi, Pemdes Campurejo Tolak Bagikan SPPT PBB P2
Jaga Daya Saing Industri, Pemerintah Pertahankan Subsidi Energi
Cerita Adib Nurdiyanto Perades Mojodeso Raih Penghargaan Upakarti Nasional
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Regulasi Hilir Migas untuk ASN KESDM
Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi Instrumentasi Tingkat I untuk Daerah 3T
Dorong OPL Banyu Urip, Upaya Pemerintah Tingkatkan Produksi Migas Nasional
Realisasi Lifting Migas 2022 di Bawah Target
Dulu Rp 100 Ribu, Kini Harga BBM Pertalite di Papua Rp 10 Ribu Per Liter