Pertamina Didesak Tingkatkan Produksi Minyak Blok Rokan

Pertamina Hulu Rokan melakukan pengeboran ratusan sumur di wilayah kerja Blok Rokan untuk meningkatkan produksi.
Suarabanyuurip.com - d suko nugroho
Jakarta - Komisi VI DPR RI mendesak Pertamina untuk mendongkrak produksi minyak Blok Rokan. Blok migas yang beradai di Provinsi Riau itu diharapkan menjadi penopang lifting migas nasional.
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengungkapkan, Blok Rokan dulunya merupakan penghasil 40 persen lifting minyak nasional. Namun setelah alih kelola dari PT Chevron Pasific Indonesia serta dinamika yang terjadi dalam pengelolaannya oleh Pertamina Hulu Rokan, produktivitas dari Blok Rokan tinggal 20-25 persen dari target lifting nasional.
“Setelah peralihan, teknologi yang seharusnya diterapkan dan mendapatkan perhatian lebih khusus karena keunikan jenis kandungan minyak yang ada di Blok Rokan. Apalagi pengalihannya ini seperti yang saya katakan sangat politis, karena Chevron juga masih punya minat untuk melanjutkan operasi Blok ini,” ujar Herman dikutip dari Parlementaria.
Dari eksplorasi di Blok Rokan, lanjut dia, Pertamina sendiri memasang target 160 ribu barel per hari (bph), padahal sebelum alih kelola dari Chevron, produktivitas dari Blok Rokan bisa mencapai 200 ribu bph.
"Inilah yang harus dikejar oleh Pertamina Hulu Energi sebagai subholding upstream pengelolaan Blok Rokan," tegas Herman.
“Menjadi tantangan ke depan, pengeborannya harus lebih banyak. Karena di sini sumurnya tidak terlalu dalam, sehingga penggaliannya harus lebih banyak apalagi karakteristiknya berada di sela-sela batuan yang terpisah-pisah. Meskipun potensinya besar, namun terpisah-pisah, sehingga pengeborannya harus lebih banyak,” lanjut Herman.
Politisi Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan, Blok Rokan selama ini menjadi tumpuan lifting minyak Indonesia. Meskipun saat produktivitasnya hanya 20-30 persen dari lifting minyak nasional, tetap akan mampu menopang target lifting nasional yang diatas 700 ribu barel per hari.
“Oleh karena itu ini yang saya kira harus menjadi perhatian khusus. Targetnya sekarang adalah 160 ribu barel per hari dan sekitar 500 sumur baru. Kemudian prognosanya di sekitar 430-460 sumur. Ini harus terus didorong oleh negara agar betul-betul dapat meningkatkan lifting minyak nasional,” pungkasnya
Senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji. Menurutnya, jika produktivitas di Blok Rokan meningkat, kemungkinan besar Pertamina bisa mencapai target lifting secara nasional.
“Dengan wilayah kerja, dengan kompleksitas yang tinggi serta skala terbesar di regional Asia Tenggara, pengelolaan Blok Rokan oleh PHR (Pertamina Hulu Rokan) menjadi model alih kelola terbaik,” ujar Sarmuji.
Disampaikan Sarmuji, dalam 1 tahun terakhir pasca alih kelola, Pertamina Hulu Rokan berhasil melakukan 370 pengeboran sumur atau lebih dari tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya 105 pengeboran sumur. Hal ini akan terus dievaluasi oleh Komisi VI DPR RI, karena Pertamina sendiri menargetkan 500 pengeboran sumur produksi di 2022 ini.
“Ini kami dorong supaya sebisa mungkin mendekati 500 sumur, supaya produksinya menjadi lebih besar dan lifting dari Pertamina Rokan Hulu ini meningkat. Syukur-syukur bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah dan pertamina. Sumur-sumur baru kami harapkan ditemukan dan sumur-sumur lama kalau bisa direvitalisasi, ya kita revitalisasi,” tuturnya.
Di sisi lain, Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan agar transfer teknologi dari PT Chevron ke Pertamina Hulu Energi dilakukan dengan tuntas. Agar tidak ada hambatan dalam upaya meningkatkan produktivitas pengeboran minyak dari Blok Rokan.
“Kalau transformasi energi berjalan mulus, kendala akibat peralhan pun tidak akan ada. Kami mendorong agar alih teknologi dilakukan secara tuntas,” tandasnya.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A Suardin sebelumnya menyampaikan, ada beberapa strategi yang diterapkan untuk meningkatkan produksi Blok Rokan. Di antaranya menerapkan teknologi digital yakni akni sebuah fasilitas pusat kendali operasional dan big data yang dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time. Kehadiran fasilitas bernama Digital & Innovation Center (DICE) itu berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Melalui fasilitas DICE ini, lanjut Jaffee, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.
"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini," ujar Jaffee dalam keterangan tertulisnya yang diterima suarabanyuurip.com.
PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan. Antara lain, untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis; perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien; identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal; analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal; serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.
Sebagai informasi, pada 9 Agustus 2022, WK Rokan genap satu tahun dikelola oleh PHR. Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di tanah air itu sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.
Sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun ini. Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini. Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun ini. Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS.(suko)
BERITA TERKAIT
Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Triwulan Pertama Lampaui Target
PPSDM Migas Gelar Pelatihan Micro Learning di Industri Migas
Pemerintah Resmi Buka Penerimaan Calon Taruna dan Praja Jalur Sekolah Kedinasan
Cuti Bersama Lebaran Diajukan, Komisi V : Lonjakan Pemudik Harus Diantisipasi
40 Tahun Kiprah Elnusa di Blok Mahakam
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Mayat Tanpa Identitas di Bengawan Solo Diketahui Asal Sragen Jawa Tengah
I Ketut Sulasta : Gus Huda Pelopor Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro
50% Penemuan Sumur Eksplorasi di Tanah Air Berupa Gas
AAL Kirim Prajuritnya Ikuti Pelatihan Pengelolaan BBM dan Pelumas di PPSDM Migas
Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan
123,8 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023
Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman
Mayat Tanpa Indentitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Penerima BLT DD Mojodelik 2023 Berkurang Separuh Lebih
Siapkan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Bank Indonesia Jatim Sediakan Rp 24,5 Triliun
Diduga Serangan Jantung, Seorang Laki-laki Ditemukan Meninggal Dunia Saat Gowes
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Blora Melalui Bazar Ramadan
Produksi Terserap 50 Persen, Industri Semen Indonesia Harus Tembus Pasar Global
Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah di Bojonegoro Terbakar
Masjid Nurul Huda, Bukti 300 Tahun Syiar Islam di Bojonegoro