Ini Alasan Perlu Dibangun Pipa Gas Terintegrasi Arun - Jawa Timur

FOTO ILUSTRASI : Proyek jaringan gas atau jargas untuk rumah tangga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Suarabanyuurip.com - d suko nugroho
Jakarta - Produksi gas Indonesia hingga beberapa dekade diprediksi bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk memanfaatkannya diperlukan pembangunan infrastruktur pipa terintegrasi yang menghubungkan Arun di Aceh hingga Jawa Timur.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji pemerintah telah memetakan proyek-proyek gas baik yang telah berproduksi maupun potensial.
"Apabila semua proyek gas berjalan sesuai rencana, maka pembangunan infastruktur pipa terintegrasi yang menghubungkan Arun di Aceh hingga Jawa Timur sangat penting," kata Tutuka dalam keterangan tertulisnya.
Mantan Kepala PPSDM Migas itu mengungkapkan potensi gas di sejumlah lapangan migas seperti di Andaman I, II dan III, Agung I dan II, IDD, serta lapangan gas lainnya.
"Kita sudah melihat adanya potensi migas di Andaman I, II dan III. Andaman II kita cukup optimis dari hasil tesnya. Juga lapangan IDD dan Agung I, II diharapkan 5 - 10 tahun lagi sudah berproduksi gasnya," papar Tutuka.
Selain itu, potensi migas di wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Buton yang kini sedang dikaji lebih mendalam. Apabila semua proyek migas ini bisa diproduksikan, menurut Tutuka, diperlukan pembangunan infrastruktur untuk menyambungkan pipa dari Arun di Aceh hingga ke Jawa Timur.
"Saat ini sedang dibangun pipa dari Semarang ke Batang yang diharapkan selesai tahun depan dan selanjutnya dari Batang ke Cirebon," bebernya.
Diusulkan pula pembangunan pipa Dumai- Sei Mangke. Diharapkan proyek tersebut dapat terwujud beberapa tahun ke depan.
"Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan perencanaannya bisa disetujui sehingga kita punya pipa sambungan dari Dumai-Sei Mangke, kemudian dari Aceh sampai ke Jawa Timur. Ini artinya, gas dari Andaman 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat," jelas Tutuka.
Dia menilai pembangunan pipa gas yang terintegrasi sangat penting bagi ketahanan energi nasional. Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan sumber gas yang melimpah.
"Untuk transisi energi, kita perlu memanfaatkan sumber gas semaksimal mungkin karena diprediksikan produksi gas kita hingga beberapa dekade bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," pungkas Tutuka.(suko)
BERITA TERKAIT
Komunitas Rabu Menonton di Bojonegoro Gelar Nonton Bareng Film Autobiography
Atlet Unugiri Raih Juara di Kejuaraan Pencak Silat PWNU Jatim
Usulan 9 Tahun Jabatan Kades, Jalan Tengah dan Tak Mengubah Batasan Maksimal
Pertamina Hulu Energi Raih Penghargaan PRISMA dari Kementerian Hukum & HAM
PPSDM Migas Latih Petugas Pengambil Contoh Air dan Air Limbah
PPSDM Migas Resmi Tutup Pelatihan Pengantar Operasi Lapangan Migas dengan Trisakti
Berikut Ini 8 Festival di Jatim yang Masuk Karisma Event Nusantara 2023
DPR Soroti Rencana Kenaikkan Biaya Haji 2023, Menag : Demi Penuhi Prinsip Keadilan
74.424 Calon PPPK Kemenag Akan Ikuti Seleksi Kompetensi
Pejabat Fungsional Sekarang Ini Tak Lagi Terbebani Angka Kredit
DPRD Bojonegoro: Pemkab Harus Dialog dengan Pedagang Pasar Kota
Ganjar Pranowo Apresiasi Kades di Blora Jadi Bapak Asuh Keluarga Stunting
Pedagang Pasar Kota Minta Pemkab Bojonegoro Hormati Hukum
Kementerian PAN-RB Rampingkan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi
Fraksi PKB DPR RI Dukung Aspirasi PPDI
Sinergi Harkamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke IKS PI Kera Sakti
Mendes Abdul Halim : Revisi UU Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perades
Masuk Peringkat Kampus Terbaik Dunia, Inilah Profil Universitas Bojonegoro
Tahun 2022, Tercatat 2.063 Warga Bojonegoro Menganggur
Bandara Ngloram Resmi Beroperasi, Seminggu Layani Dua Kali Penerbangan
PT Elnusa Sepakat Libatkan Warga Lokal di Proyek Migas Sukowati