JTB Diproyeksi Sumbang Pendapatan Negara Rp 23,1 Triliun

Lapangan Gas JTB di Kabupaten Bojonegoro diproyeksi menyumbang pendapatan negara Rp 23,1 triliun.
Suarabanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro -- Proyek Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diproyeksikan bisa menghasilkan penerimaan negara sebesar US$ 1,59 miliar atau setara dengan Rp 23,1 triliun.
Saat ini, produksi dari Lapangan JTB berada pada kisaran 70 MMSCFD. Dalam waktu dekat JTB diharapkan akan mampu memproduksi sales gas full capacity 192 MMSCFD.
Sekretaris SKK Migas, Shinta Damayanti menyampaikan proyek gas JTB telah beroperasi pada 20 September 2022. Proyek ini menelan investasi US$ 1,55 milyar atau setara dengan Rp 22,5 triliun. Proyek ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 330 MMSCFD dengan level produksi saat ini sebesar 192 MMSCFD.
“Proyek JTB ini menjadi kebanggaan karena ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional Industri Hulu Migas,” kata Shinta dalam keterangan tertulisnya yang diterima suarabanyuurip melalui surel (surat elektronik).
Dia menegaskan, SKK Migas terlus melanjutkan komitmennya untuk mencari sumber-sumber baru penerimaan dari minyak dan gas bumi.
"Salah satunya proyek yang menjanjikan adalah proyek JTB ini," tandasnya.
Wilayah Kerja Cepu selama ini menjadi tulang punggung energi nasional. Selain JTB yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC), di wilayah ini terdapat Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Lokasi kedua lapangan migas ini saling berdekatan.
Hingga Mei 2022 lalu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah berhasil melakukan produksi siap jual (lifting) ke-800 dari Wilayah Kerja (WK) Cepu.
"Jika dihitung sejak WK Cepu berproduksi, dengan total investasi sekitar Rp 57 triliun (atau US$ 4 miliar), WK Cepu telah menghasilkan 540 juta barel minyak dan memberikan lebih dari Rp 310 triliun (atau US$ 21,6 miliar) bagi pendapatan negara berupa bagi hasil pemerintah dan pembayaran pajak," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beberapa bulan lalu.(suko)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura