Tahun 2023, Bojonegoro Pasang DBH Migas Rp 1,7 Triliun

FOTO ILUSTRASI : Pemkab Bojonegoro mamasang DBH Migas tahun 2023 sebesar Rp1,7 triliun.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur tahun 2023 ini memasang target dana bagi hasil (DBH) migas di angka Rp 1,7 triliun. Jumlah itu, melampaui target yang dipasang Rp 1,2 triliun pada 2022 lalu.
"Itu karena harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) naik," kata Kabid Perimbangan dan PAD lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Achmad Suryadi.
Dia mengatakan, naiknya harga minyak mentah menjadi pertimbangan Pemkab Bojonegoro memasang target Rp 1,7 triliun pada 2023 ini. Jumlah ini naik sebesar Rp 5 miliar dari tahun lalu.
Selain itu, juga disebabkan realisasi harga minyak mentah Indonesia rata-rata sebesar 112 dollar AS per barel. Dia mengatakan, jumlah itu mengalami kenaikan cukup signifikan dari rencana prognosa ICP pemerintah untuk TA 2022 sebesar 63 dollar AS per barel.
"Realisasi harga minyak mentah Indonesia sebesar 112 dollar AS per barel itu juga menjadi rata-rata Kabupaten Bojonegoro," katanya Rabu (4/1/2023).
Dia mengatakan, kenaikan ICP juga disebabkan adanya pengaruh invasi Rusia terhadap Ukraina yang menyebabkan pasokan minyak mentah dari Rusia menurun. Karena Rusia merupakan produsen minyak mentah terbesar ke 3 dunia.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, pemasangan target DBH migas sebesar Rp 1,7 triliun di tahun ini sudah tepat. Karena harga minyak mentah dunia sedang mengalami kenaikan.
"Dan target sebesar Rp 1,7 tersebut akan tercapai, karena tahun 2022 transfer DBH migas jauh melampaui target. Apalagi sekarang ICP sedang naik," katanya.
Sementara itu, berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 2.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Desember 2022 yang ditetapkan tanggal 2 Januari 2023, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2022 turun US$10,84 per barel dari US$87,50 per barel pada November menjadi US$76,66 per barel.
Penurunan tersebut salah satunya dikarenakan adanya pemotongan produksi OPEC+ akibat ketidakpastian pasokan minyak mentah dari Rusia.(jk)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura