Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas 2022 Capai Rp270 Triliun

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojongeoro - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan, penerimaan negara dari sektor hulu Migas tahun 2022 tercatat mencapai US$18,19 miliar atau setara Rp270 triliun.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyebut, capaian ini melampaui target yang dipasang pada 2022 yaitu sebesar US$9,95 miliar. Hal ini dikatakan tak lepas dari capaian realisasi lifting minyak sebesar 612,3 MBOPD (thousands barrel of oil per day). Dan juga realisasi lifting gas sebesar 5.347 MMSCFD (milliom standard cubic feet per day).
"Untuk gas, catatan kami 67 persen disalurkan untuk domestik, termasuk untuk gas pipa," kata Wahyu Wibowo dalam konferensi pers di Jakarta yang diikuti SuaraBanyuurip.com via aplikasi zoom, Rabu (18/01/2023) kemarin.
Disampaikan, bahwa untuk penerimaan negara, termasuk yang diterima oleh kontraktor, dan cost recovery 2022 nilainya total mencapai US$39,1 miliar atau jika dirupiahkan setara dengan hampir Rp570 triliun.
Optimasi Penerimaan dan Cost Recovery.
© 2023 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Khusus untuk bagian negara sebesar US$18,19 miliar atau Rp270 triliun ini nilainya dinyatakan melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 183 persen atau 109 persen dari target APBN Perubahan.
"Bagian negara ini mencapai 47 persen dari total Gross Reveneu. Ini jumlah yang sangat signifikan. Karena kalau kita lihat, ini merupakan jumlah penerimaan negara yang paling tinggi dibandingkan sejak 2016 hingga tahun 2021," ujarnya.
Penerimaan negara yang demikian tinggi tersebut, lanjut Wahju, selain disebabkan kenaikan harga minyak dan oleh capaian-capaian produksi, pihaknya juga melakukan effort atau berbagai upaya melalui efisiensi pengelolaan maupun optimalisasi penerimaan lainnya.
Antara lain, melakukan upaya penjualan melalui spot LNG (Liquified Natural Gas), program percepatan FTG (Filling The Gap) dan berbagai upaya lainnya tahun 2022 yang menghasilkan tambahan penerimaan negara sebesar US$2,07 miliar atau setara Rp30,6 triliun.
"Efisiensi cost recovery juga mengalami peningkatan efisiensi. Dari US$10,9 miliar tahun 2019 menjadi US$7,9 miliar pada tahun 2022," ucapnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura
Kuasa Hukum Mantan Dirut PT ADS Sebut Bupati Bojonegoro Cari Kesalahan Lalu