Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari

Bojonegoro - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen terus mempertahankan Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Ini disebut sebagai salah satu upaya memperbaiki tata kelola industri hulu migas.

"Sertifikasi ISO SNI 37001 SMAP juga bertujuan menciptakan budaya anti suap di Industri Hulu Migas," kata Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Indra Zulkarnain kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (29/03/2023).

Indra menuturkan, bahwa SKK Migas memperoleh sertifikasi SNI ISO 37001:2016 SMAP kali pertama pada 18 Oktober 2018. Kemudian pada 2021, SKK Migas berhasil mendapatkan Re-Sertifikat SNI ISO 37001:2016 SMAP pada 15 Desember 2021.

Sertifikasi ini berhasil dipertahankan oleh SKK Migas pada 2022 melalui audit surveillance - 1. Disusul selanjutnya pada tahun ini 2023 SKK Migas kembali mempertahankan Sertifikat SNI ISO 37001:2016 SMAP melalui audit surveillance-2.

"Selain itu kami juga memiliki program kepatuhan SKK Migas untuk menjaga agar yang kami lakukan sudah sesuai dengan peraturan," ujarnya.

Anti penyuapan atau No Bribery dikatakan merupakan salah satu dari program 4 No yang dicanangkan dalam kepatuhan. Di dalam "No Bribery" itu tidak boleh ada praktik suap, sogok, dan pemerasan di industri hulu migas.

Sedangan tiga pon lainnya yaitu "No Gift" atau tidak boleh ada hadiah yang tidak wajar. Lalu "No Kickback" yang maksudnya tidak boleh ada uang komisi, uang terima kasih, dan bagi-bagi. Serta "No Luxurious Hospitality" atau tidak boleh ada pelayanan dan jamuan yang berlebihan.

"Melalui berbagai upaya ini diharapkan dapat meningkatkan performa layanan SKK Migas dan lebih fokus pada kegiatan operasi hulu migas secara optimal," ucap Indra.(fin)