Kurangi Emisi Karbon, DLH Bojonegoro Gagas Perubahan Perilaku Masyarakat

Kepala DLH Bojonegoro, Dandy Suprayitno.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Guna menjaga kualitas lingkungan secara berkelanjutan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggagas gerakan perubahan perilaku masyarakat. Dampak positif yang diharapkan salah satunya dapat mengurangi emisi karbon.
Kepala DLH Bojonegoro, Dandy Suprayitno mengatakan, bahwa pihaknya berkeinginan supaya gerakan perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup bisa membumi dan menggenerasi. Maka dalam mewujudkan hal itu, diperlukan pola pikir pada seluruh lapisan masyarakat.
"Jadi tak hanya kita yang orang dewasa, tetapi mulai dari anak kecil, mindsetnya harus dirubah, bahwa lingkungan harus hidup selama-lamanya," kata Kepala DLH Bojonegoro, Dandy Suprayitno kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (27/04/2023).
Gagasan itu dia katakan membutuhkan partisipasi aktif berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, lembaga non pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan pers media. Dalam mendukung buah pemikiran itu, dicontohkan misalnya memasukkan muatan lokal ke Dinas Pendidikan agar terdapat dasar pemikiran menjaga lingkungan.
Dandy berharap, dalam membangun ide ini, pemerintah desa (pemdes) dapat menjadi pelopor dalam membangun kawasan desanya khususnya bidang lingkungan hidup secara stelsel. Artinya, pemdes punya kewajiban mengajak dan memintarkan masyarakat bahwa lingkungan itu penting untuk dijaga. Salah satunya melalui penghijauan. Yang mana dampaknya salah satunya mampu mengurangi emisi karbon.
"Saya punya mimpi membuat sebuah gerakan, namanya GSM, singkatan dari Gerakan Sabtu Menanam. Taruhlah misal 1 juta penduduk Bojonegoro tanam 1 pohon saja tiap Sabtu, berapa juta pohon tiap bulan. Dan mimpi besar ini tidak bisa terwujud dari sisi pemerintah saja, melainkan kerja bersama masyarakat Bojonegoro," ujarnya.
Presiden Direktur PT ADS, Mohammad Kundlori.
© 2023 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Terpisah, Presiden Direktur PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), Mohammad Kundlori menyatakan, kegiatan yang digagas oleh DLH tersebut mendapat dukungan dari ADS. Ini setelah melalui tahap sinkronisasi antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro.
"Isu latar belakangnya, salah satunya adalah, ADS ini bisnisnya kan industri ekstraktif (bahan bakunya diperoleh langsung dari alam). Salah satu indikator emisi karbon itu kan di industri ini. Sehingga bicara isu lingkungan sudah menjadi hal wajib. Apalagi isu ini kan sudah disepakati negara G20 dan Paris Agreement," beber Kundlori.
Beberapa lembaga, disebutnya menyoroti suhu udara yang terjadi di Bojonegoro. Perubahan suhu udara dan perubahan cuaca yang terjadi salah satunya dinilai berdampak pada produktivitas pertanian. Sehingga kemudian timbul ide bersama yang didiskusikan dengan DLH disinkronisasikan dengan Bappeda berkonsep pada behaviour change (perubahan perilaku) dalam gerakan lingkungan berkelanjutan.
"Ada 4 tahapan nanti yang kami jalankan. Yaitu FGD, workshop, lomba emisi carbon, terkhir apresiasi kepada desa desa yang punya tutupan lahan yang mampu menyerap emisi dan reward atau pemberian penghargaan kepada desa dan masyarakat," ungkapnya.
Kegiatan perubahan perilaku masyarakat terhadap lingkungan berkelanjutan, kata Kundlori, didukung dengan anggaran bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT ADS. Pelaksanannya secara bertahap.
Nantinya, dalam program itu bakal dipilih 10 desa yang memang berkemauan dan membutuhkan. Harapannya desa desa tersebut bisa menjadi pemantik dari 419 desa yang ada. Untuk itu dibuka pendaftarannya untuk bulan peduli pengurangan emisi karbon.
"Tapi sekali lagi tantangan bagi kami adalah usaha keras mensosialisasikan emisi karbon. Kegiatan ini akan berjalan mulai April ini sampai bulan Juli 2023. Jadi selama 4 bulan kedepan," terangnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Rencana Proyek Migas Kolibri Bakal Dikerjakan Lagi
Telan Biaya Rp 2,9 Miliar, Jalan Cor Wonocolo - Kawengan Baru Setahun Sudah Rusak
KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SLTA Hingga S1, Formasi Ini yang Dibutuhkan
Fenomena Long Weekend: 593.130 Penumpang Padati Kereta Api Indonesia
Cor Beton Tumpah di Jalan, Bahayakan Keselamatan Pengendara
Sering Derita Kerugian Tanam Padi, Petani Blok Cepu Beralih Kelola Jambu Kristal
Pengeboran Sumur Pengembangan Meningkat, Produksi Minyak Nasional Naik
Lima Penyakit yang Harus Diwaspadai oleh Jemaah Haji Indonesia
Menteri Anas : Transformasi Digital Akan Membawa Digital Pemerintah Lebih Baik
FSO Ardjuna Sakti: Perjalanan Panjang Kapal yang Kini Tak Lagi Milik Negara
Kecepatan KA Melintas di Bojonegoro Kini Capai 105 Km/Jam, Warga Perlu Hati-hati
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah