Naker Proyek Gas JTB Tiga Bulan Terakhir Belum Dilaporkan ke Disperinaker

FOTO ILUSTRASI : Naker Gas JTB harus melalui pemeriksaan ketat sebelum masuk lokasi proyek pada saat pandemi Covid-19.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebut selama tiga bulan belum terima laporan jumlah tenaga kerja (naker) proyek pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Sehingga semenjak JTB mulai gas in sejak September 2022 lalu, tidak diketahui berapa jumlah naker yang masih bekerja di proyek tersebut.
"Belum ada laporan masuk dari PEPC hingga Mei ini, terakhir melaporkan Februari lalu," kata Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Slamet.
Dia mengatakan, tentu saat ini pihaknya juga tidak tahu berapa jumlah naker yang sudah di diberhentikan dari JTB. Namun, jika dihitung mulai Maret 2021 jumlah naker di JTB sebanyak 7.054, dan per Februari 2022 lalu jumlahnya menjadi 543 naker.
"Sehingga, diperkirakan sudah ada 6.511 naker yang menganggur akibat selesainya kontrak dari perusahaan yang ada di JTB," katanya, Selasa (2/5/2023).
Untuk mengurangi naiknya angka pengangguran yang disebabkan jumlah PHK karena kontrak kerja selesai terutama di sektor Migas, Disperinaker Bojonegoro telah menyebar informasi saat ada bursa kerja. Yakni melalui media digital, radio, papan pengumuman hingga di laman www.bojonegorokarir.com.
"Juga menyelenggarakan pameran bursa kerja serta optimalisasi BLK, lembaga pelatihan kerja swasta, BKK di SMK dan lemabaga penempatan tenaga jerja swasta. Termasuk memperluas kesempatan kerja di sektor informal melalui wirausaha baru dengan memanfaatkan potensi lokal," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Rencana Proyek Migas Kolibri Bakal Dikerjakan Lagi
Telan Biaya Rp 2,9 Miliar, Jalan Cor Wonocolo - Kawengan Baru Setahun Sudah Rusak
KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SLTA Hingga S1, Formasi Ini yang Dibutuhkan
Fenomena Long Weekend: 593.130 Penumpang Padati Kereta Api Indonesia
Cor Beton Tumpah di Jalan, Bahayakan Keselamatan Pengendara
Sering Derita Kerugian Tanam Padi, Petani Blok Cepu Beralih Kelola Jambu Kristal
Pengeboran Sumur Pengembangan Meningkat, Produksi Minyak Nasional Naik
Lima Penyakit yang Harus Diwaspadai oleh Jemaah Haji Indonesia
Menteri Anas : Transformasi Digital Akan Membawa Digital Pemerintah Lebih Baik
FSO Ardjuna Sakti: Perjalanan Panjang Kapal yang Kini Tak Lagi Milik Negara
Kecepatan KA Melintas di Bojonegoro Kini Capai 105 Km/Jam, Warga Perlu Hati-hati
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah