Soal Sanksi PSSI, Suporter Persibo Beda Sikap

user
nugroho 07 Desember 2021, 20:46 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro

Bojonegoro - Presiden Boromania menegaskan sikap mendukung manajemen Persibo Bojonegoro soal sanksi yang diberikan Asprov PSSI Jatim. Sikap ini berbeda dari elemen suporter lain yang melakukan pertemuan elemen suporter, Senin (6/12/2021) lalu. Mereka Dragon Tifosi Curva Nord dan Tribun Kidul.

Pertemuan elemen suporter Persibo Bojonegoro  menghasilkan tiga kesepakatan di antaranya meminta manajemen mengundurkan diri dalam waktu 2 minggu. Sebab, selama 4 musim gagal membawa Persibo naik kasta liga 2.

Kedua, jika waktu 2 minggu manajemen tidak mengundurkan diri Suporter Persibo Bojonegoro akan turun ke jalan menuntut agar manajemen segera mundur dari Persibo Bojonegoro. Dan manajemen yang dipegang Abdullah Umar terbukti tidak mampu melakukan komunikasi yang baik dengan Federasi Asprov Jatim. Sehingga, Persibo menjadi korban keputusan keputusan PSSI dan sangat merugikan Persibo Bojonegoro untuk bisa lolos Liga Dua.

"Ini semua demi kebaikan Persibo kedepan," tegas Koordinator elemen suporter, Avvan Setyawan WP.

Namun, elemen suporter Boromania berbeda pendapat. "Sebab, saya kemarin waktu pertemuan tidak hadir dan tidak mewakili suporter Boromania karena tak ada surat resmi," kata Priyanto Jasmo Presiden Boromania Persibo Bojonegoro.

Dia mengatakan, di saat Persibo Bojonegoro diberikan sanksi tidak semestinya saling sikut dan menyalahkan. Akan tetapi harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan Persibo Bojonegoro.

Sanksi yang dimaksud, lanjut Jasmo, Persibo mendapat hukuman kalah 3-0 atas Mitra Surabaya pada laga 32 besar, dan membayar denda 20 juta karena dinilai menggunakan pemain tidak sah.

"Karena itu, Boromania mendukung manajemen yang telah memperjuangkan Persibo Bojonegoro," katanya, Selasa (7/12/021).

Dia menambahkan, tetap menghormati pendapat dari Dragon Tifoso Curva Nord. Sebab berbeda pendapat itu wajar dan Boromania tetap mendukung manajemen Persibo.

"Jadi Boromania juga masih punya plane C apabila peninjauan kembali (PK) ini gagal," tambahnya.(jk)

Kredit

Bagikan