Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro

Bojonegoro - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur memutuskan tidak menggelar kompetisi Liga 3 2022. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI salah satunya terkait banyaknya stadion klub Liga 3 yang tak memenuhi standar.

Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengatakan, alasan tak digelarnya kompetisi amatir tingkat regional Jatim karena penyesuaian peraturan polisi (Perpol) apalagi banyak infrastruktur stadion klub Liga 3 yang tak memenuhi standar.

"Juga karena waktu yang terlalu mepet dengan timeline Liga 3 putaran nasional," katanya sebagaimana dikutip dari laman pssijatim.com.

Dia mengatakan, semua Exco sepakat tidak melanjutkan rencana menggelar kompetisi Liga 3 PSSI Jatim karena menaati peraturan polisi dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Terutama tragedi Kanjuruhan menuntut semua pelaku sepak bola untuk berbenah.

Apalagi, lanjut Riyadh, pada Perpol yang baru, proses pengajuan izin kepolisian minimal 60 hari sebelum pelaksanaan kegiatan, sehingga cukup memakan waktu.

Sementara itu, Manager Persibo Bojonegoro Sally Atyasasmi mengatakan, Asprov PSSI Jatim memutuskan untuk meniadakan kompetisi Liga 3 Jatim 2022. Pada surat resminya, keputusan untuk meniadakan kompetisi musim 2022 diambil dari beberapa pertimbangan salah satunya karena jadwal Liga 3 Nasional yang dirasa terlalu mepet.

"Asprov PSSI Jawa Timur kemudaian memutuskan untuk tidak memutar kompetisi Liga 3 Jatim 2022," katanya, Rabu (14/12/2022).

Dia mengatakan, melalui surat resmi, Asprov PSSI Jatim memberitahukan kepada seluruh klub, Askab dan Askot bahwa pergelaran Liga 3 Jatim untuk musim 2022 ditiadakan. Selain itu, Piala Soeratin dan Kompetisi Sepakbola Wanita juga tidak digelar.

"Dengan ini, perjalanan Persibo Bojonegoro di musim 2022 selesai," katanya.(jk)