Peringati Sumpah Pemuda, Ika FISIP Unair Gelar Dialog Kebangsaan dan Seni di DIY

Salah satu pertunjukan seni yang digelar Ika Unair dalam rangkaian Hari Sumpah Pemuda di Kafe Pancasila DIY.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Bantul – Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Ika FISIP) Unair menggelar dialog kebangsaan. Acara ini dipadukan dengan penampilan seni, seperti tari, band, ansambel, maupun puisi.

Ika FISIP Unair berkolaborasi dengan perkumpulan anak muda Rumah Jawa Apik (RJA) Creative House dan bersinergi dengan Kedai Ide Pancasila. Kolaborasi positif ini juga untuk memperingati 50 Tahun Ika Unair untuk Indonesia dan Hari Sumpah Pemuda. Acara diadakan di RJA Coffee Indonesia, Menayu Lor 2, Jeblog, Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis, 27 Oktober 2022.

Acara yang diadakan malam hari ini melibatkan pelajar dan mahasiswa lintas kampus, lintas iman, suku, dan latar belakang dari berbagai daerah di Indonesia yang belajar di Yogyakarta. Kegiatan ini mengusung tema Harmoni dalam Kebhinnekaan.

Hadir sebagai narasumber tokoh muda Dimas Oky Nugroho, sebagai ketua Perkumpulan Kader Bangsa, AKP Utari dari Polda DIY, dan Risang Yuwono, pegiat seni dan budaya. Dimas Oky Nugroho dan Maria Theresia Ninis sebagai pembina RJA Creative House adalah alumni FISIP Unair.

Baca Juga :   Kankemenag Tuban Peringkat Tujuh Kelola BOS Terbaik se Indonesia

“Pemilihan kegiatan yang juga bakti sosial ini untuk mendampingi generasi muda. Ini merupakan kesadaran tentang pentingnya partisipasi semua elemen bangsa dalam memperhatikan perkembangan karakter generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa kita,” ungkap Maria Theresia Ninis, dalam siaran persnya, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Dalam kesempatan ini tampil Band Minority yang anggotanya pelajar kelas 1 SMK Musik yang diketuai Michael Aaron. Sedangkan Rakanda Ensamble yang dibina oleh Rakanda Samudro Kinasih juga menghadirkan berbagai aransemen musik. Prisa yang berusia 10 tahun menyanyikan lagu Pesan Damai.

Juga ada penampilan mengharukan 2 remaja berkebutuhan khusus dengan keterbatasan pendengaran, bicara, dan pandangan. Mereka adalah Albert dan Gilbert yang menarikan tari Jaranan. Saat musik dimatikan, kedua remaja tersebut tetap menari mengikuti isyarat pelatihnya. Mereka telah berlatih rutin dan berproses di RJA Coffee Indonesia.

Menurut Rakanda Samudro Kinasih yang pernah menjadi Concert Master Gita Bahana Nusantara (GBN) di Istana Negara tahun 2018, penampilan mereka ini bukan tentang bagus dan tidaknya performa mereka.

Baca Juga :   Boleh Gabung HTI, Tanggalkan Almamater Unirow

“Namun tentang sekumpulan generasi muda yang mempunyai semangat membuktikan cinta Tanah Air,” ujarnya.

Rakanda Ensamble telah tampil memukau dan menyentuh hati hadirin karena gesekan-gesekan alat musik mereka. Terutama saat memainkan lagu Ibu Pertiwi diikuti pemutaran video bencana dan musibah yang terjadi akhir-akhir ini.

Seorang pengunjung, Oma Anita, mengatakan, sangat menikmati dan bangga dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh anak-anak muda yang tampan dan cantik-cantik ini.

Pramudya Ananta Saputro, David Guntoro Adji, dan Ignatius Agian sebagai pengurus RJA Creative House menunjukkan kemampuannya menghidupkan rumah kreatif ini dengan penuh semangat. Mereka berharap akan semakin tumbuh subur perkumpulan anak muda yang berproses secara positif di seluruh Tanah Air.

“Semoga akan semakin banyak pihak yang terketuk hatinya mendukung kegiatan-kegiatan positif generasi muda,” pungkas Ananta Saputro.(suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *