KKN STIT Mubo Gelar Pelatihan Batik Ecoprint, Bahan Mudah dan Ramah Lingkungan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STIT Muhammadiyah Bojonegoro mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint dengan teknik pounding.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STIT Muhammadiyah Bojonegoro mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint dengan teknik pounding. Batik dengan teknik ecoprint dikenal sebagai salah satu cara membatik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan daun dan bunga dari tanaman.

Pelatihan pembuatan batik ecoprint digelar di Desa Kunci Kecamatan Dander, Selasa (27/12/2022) lalu. Pelatihan diberikan kepada para ibu PKK.

“Ecoprint dapat diartikan sebagai proses mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Salah satu teknik ecoprint yang mudah adalah teknik pounding. Yakni mencetak motif daun atau bunga di atas kain dengan cara memukulkan menggunakan palu untuk mengekstrak pigmen warna dari bunga atau daun ke kain,” kata Amelia Dwi Ratna Maharani saat memberikan materi pembuatan batik.

Menurut dia, bahan dan cara pembuatan ecoprint sangat sederhan dan mudah. Bahan yang dibutuhkan kain putih, dedaunan atau bunga, plastik besar (disesuaikan pada media kain), alat pukul (uleg-uleg), dan tawas.

Baca Juga :   Mahasiswa KKN Unigoro Beri Pendampingan Pelaku UMKM Keripik di Tuban

“Bahan alam diletakkan di bawah atau di atas kain yang telah dilapisi plastik. Kemudian dipukul sesuai dengan pola daun atau bunga yang dipakai sampai warna transfer ke kain. Kain yang telah dicetak dijemur 2-3 hari lalu direndam pada air tawas agar tidak luntur,” ujar Amelia.

Para ibu-ibu PKK begitu antusias mengikuti kegiatan pelatihan di Balai Desa Kunci tersebut. Pasalnya selama kurang lebih tiga jam, ibu-ibu mendapatkan pengetahuan singkat tentang ecoprint ditunjang dengan kegiatan praktik langsung membuat batik ecoprint.

“Ternyata dari bahan yang sederhana dan mudah, dapat dihasilkan produk yang bagus dan menarik. Nantinya bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga di sini,” kata salah satu peserta pelatihan.

Batik ecoprint juga memberikan alternatif produksi tekstil untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Teknik ini tidak menggunakan mesin atau bahan kimia tetapi lebih bersifat ramah lingkungan.

“Tentu setelah acara ini, kami berharap ibu-ibu yang hadir dan mengikuti acara ini dapat menularkan ilmunya kepada ibu-ibu lainnnya secara khusus dan masyarakat Desa Kunci secara umum,” ujar Silfia Wahyu Trisetiani mewakili Mahasiswa KKN.(jk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *