Cepat dan Akurat, BPS Bojonegoro Terima 3 Penghargaan

user
nugroho 01 Juni 2022, 18:54 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Arifin Jauhari

Bojonegoro - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro, menerima tiga penghargaan dari BPS Provinsi Jawa Timur. Penghargaan tersebut didapat sesuai capaian kinerja, salah satunya karena menyelesaikan pendataan dengan cepat dan akurat.

Kepala BPS Bojonegoro, Firman Bastian, menuturkan, pihaknya telah menerima tiga kategori penghargaan dari BPS Jatim. Yang pertama yaitu terbaik ke 2 se Jatim sebagai satuan kerja dengan penyelesaian kegiatan statistik pertanian tahun 2021.

"Jadi di statistik pertanian itu ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan. Kalau untuk menghitung produksi padi itu ada survei KSA dan ubinan. Nah dalam periode waktu pelaksanaan kami berhasil menyelesaikan lebih cepat daripada kabupaten lain," tuturnya kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (1/6/2022).

Dijelaskan, dalam menghitung luas panen menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA) dilakukan rutin secara periodik. KSA bertujuan mengetahui luas panen padi dan jagung. Sedangkan survei ubinan tujuannya untuk menghitung produktivitas padi dan palawija.

Salah satu tekniknya, tiap bulan petugas memotret kondisi sawah yang petanya sudah ditentukan oleh satelit. Titik sampel yang sama tersebut terpantau langsung dari satelit untuk dikumpulkan datanya. Sehingga bisa diketahui sawah belum panen atau sudah panen secara visual. Naik atau turunnya produktivitas pertanian suatu daerah bisa didata secara akurat.

"Selain ketepatan jadwal, akurasi hasil survei kami bisa dipertanggungjawabkan. Karena sudah ada metodologi dan SOP untuk masing-masing kegiatan. Sehingga juga bisa dibandingkan datanya dengan kabupaten lain karena menggunakan metode yang sama," jelasnya.

Penghargaan berikutnya yang diterima BPS Bojonegoro adalah sebagai satuan kerja dengan penyelesaian kegiatan statistik industri tahun 2021 terbaik harapan ke 3 se Provinsi Jatim. Hal ini berhasil didapat karena berhasil menaikkan respond rate di industri yang ada di Bojonegoro.

Firman menyebutkan banyak kendala yang dihadapi oleh BPS, umumnya karena industri tidak tertib dalam administrasi dan pembukuan. Ditambah dengan responden bidang industri banyak yang takut membuka data perusahaan.

"Menaikkan respond rate dalam kegiatan statistik industri ini tidak mudah. Tentu dengan penghargaan ini bisa lebih memacu kami untuk menurunkan jumlah responden yang masih non respon," ucapnya.

Penghargaan yang ketiga, lanjut Firman, sebagai satuan kerja dengan isian terlengkap form data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) triwulanan tahun 2021 diterima oleh BPS Bojonegoro di posisi terbaik harapan pertama. Dimana PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

"Masalah pertumbuhan ekonomi ini kan diterbitkan triwulanan. Itu tingkat penyampaiannya lebih baik dari kabupaten lain," kata mantan Kepala BPS Kota Madiun ini.

Tiga penghargaan yang diterima BPS ini disebut Firman berimplikasi menimbulkan semangat dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) untuk unit kerja BPS Bojonegoro.

"Karena BPS Bojonegoro ini juga berkomitmen untuk mewujudkan wilayah bebas dari korupsi," pungkasnya.(fin)

Kredit

Bagikan