Warga Sekitar Alas Tuwa Barat Krisis Air Bersih

user
nugroho 27 September 2013, 12:17 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia

Bojonegoro- Kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus meluas. Masyarakat mulai kesulitan memperoleh air bersih karena sungai maupun sumur yang menjadi tumpuan mereka selama ini mulai mongering.

Kondisi itu salah satunya terjadi di Dusun Soko, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Warga yang berada dekat dengan sumur Alas Tuwa Barat yang dikelola Mobil Cepu Limited (MCL) itu, saat ini mulai membeli air jerigen untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.

"Setau saya belum ada bantuan dari manapun. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari harus membeli air yang dijual jirigenan," kata Samidi (45), warga setempat kepada suarabanyuurip.com, Jum’at (27/9/2013).

Dia mengungkapkan, satu jirigen berisi kurang lebih 30 liter air bersih dibeli seharga Rp 10. 000 lebih. Kondisi itu selalu dialami warga setempat setiap musim kemarau tiba.

“Sehingga dalam pengunaan air harus benar-benar dimanfaatkan,” tutur pria buruh tani ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Kesejahteraan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Dwi Hartiningsih,  mengatakan, hingga saat ini ada 32 desa yang mengajukan permintaan air bersih. Sejumlah desa itu berada di 12 Kecamatan yang kebanyakan berada di pinggiran hutan di wilayah selatan Kota Bojonegoro.

“Memang sudah ada desa yang kekeringan hingga warga kesulitan mencari air bersih. Untuk itu, jika ada usulan meminta jatah air bersih maka segera kita kirim airnya,” sambung Dwi.

Sedangkan untuk pendistribusian air bersih tersebut pihaknya bekerjasama dengan Mobil Cepu Limited (MCL), operator Blok Cepu, dan perusahaan daerah air minum (PDAM). Sampai hari ini kami sudah mendistribusikan air bersih kepada 15 desa yang ada.

"17 desa lainnya akan segera dikirim karena terbatasnya mobil tangki yang ada," tukasnya.(rien)

Kredit

Bagikan

BERITA TERKAIT