Warga Sekitar Alas Tuwa Barat Krisis Air Bersih

SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro- Kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus meluas. Masyarakat mulai kesulitan memperoleh air bersih karena sungai maupun sumur yang menjadi tumpuan mereka selama ini mulai mongering.
Kondisi itu salah satunya terjadi di Dusun Soko, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Warga yang berada dekat dengan sumur Alas Tuwa Barat yang dikelola Mobil Cepu Limited (MCL) itu, saat ini mulai membeli air jerigen untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Setau saya belum ada bantuan dari manapun. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari harus membeli air yang dijual jirigenan," kata Samidi (45), warga setempat kepada suarabanyuurip.com, Jum’at (27/9/2013).
Dia mengungkapkan, satu jirigen berisi kurang lebih 30 liter air bersih dibeli seharga Rp 10. 000 lebih. Kondisi itu selalu dialami warga setempat setiap musim kemarau tiba.
“Sehingga dalam pengunaan air harus benar-benar dimanfaatkan,” tutur pria buruh tani ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Kesejahteraan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Dwi Hartiningsih, mengatakan, hingga saat ini ada 32 desa yang mengajukan permintaan air bersih. Sejumlah desa itu berada di 12 Kecamatan yang kebanyakan berada di pinggiran hutan di wilayah selatan Kota Bojonegoro.
“Memang sudah ada desa yang kekeringan hingga warga kesulitan mencari air bersih. Untuk itu, jika ada usulan meminta jatah air bersih maka segera kita kirim airnya,” sambung Dwi.
Sedangkan untuk pendistribusian air bersih tersebut pihaknya bekerjasama dengan Mobil Cepu Limited (MCL), operator Blok Cepu, dan perusahaan daerah air minum (PDAM). Sampai hari ini kami sudah mendistribusikan air bersih kepada 15 desa yang ada.
"17 desa lainnya akan segera dikirim karena terbatasnya mobil tangki yang ada," tukasnya.(rien)
BERITA TERKAIT
Perluas Pemahaman Industri Hulu Migas, Mahasiswa ITS Kunjungi PPSDM Migas
Tingkatkan Ekonomi Blora, EMCL Bersama Ademos Gulirkan Program Penunjang UKM
Pembangunan Pipa CISEM Tahap II: Menteri ESDM Ungkap Rencana Ambisius
Resesi Global dan Inflasi Sebabkan ICP Mei 2023 Turun Jadi US$70,12 Per Barel
Polemik Jabatan Direktur RSUD Padangan, BKPP: Mutasi dan Izin Cuti Tidak Berkaitan
Atasi Kelangkaan, 136 Ribu Tabung LPG 3 Kg Disalurkan untuk Warga Bojonegoro
Kajari Bojonegoro Pastikan Terduga Korupsi APBDes Deling Lebih 1 Orang
Kades Deling Non Aktif Divonis 3 Tahun 6 Bulan, PH Terdakwa: Sebaiknya Ajukan Banding
MUI Soroti Mutasi Direktur RSUD Padangan Bojonegoro saat Tunaikan Ibadah Haji
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Regulasi K3 dan Lindungan Lingkungan
Proyek Cisem Selesai Sesuai Rencana, Agustus Sistem Siap Menerima Gas
Bupati Dikritik, Mochlasin : Tak Ada yang Salah Memang Pendidikan Masih Dianaktirikan
Beli LPG 3 Kg Harus Pakai KTP, Warga Takut Disalahgunakan untuk Pinjol
Catat Pencapaian Tertinggi, Pertamina Bukukan Laba Bersih Rp 56,6 Triliun
Pertamina Patra Niaga: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Karena Peningkatan Konsumsi
PPSDM Migas Latih ASN KESDM tentang Regulasi Hilir Migas
Melalui IG, Sebut Bupati Anna Terlalu Fokus Bangun Jalan Telantarkan Pendidikan
Taruna AAL Belajar Pengelolaan BBM dan Pelumas ke PPSDM Migas
Elnusa Catatkan Pendapatan Tahunan 2022 Naik 51% dan Laba Bersih Melonjak 248%
DPRD Bojonegoro: Disdagkop UM Harus Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Bojonegoro, Warga Kebingungan