Meski Surut BPBD Tetap Waspada

banjir
SuaraBanyuurip.com - Totok Martono
Lamongan – Kondisi air Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur sudah mulai turun dari siaga IV menjadi siaga III, atau status siaga penanggulangan sejak hari Minggu (6/1/2013) lalu. Meski begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan dilarang mengendurkan kewaspadaan.
Para petugas selama 24 jam sehari dalam tujuh hari disiagakan. Bahkan ada tiga orang personil siaga di Posko BPBD.
Kepala Pelaksana BPBD setempat, Mubarok, menegaskan, kesiapan kewaspadaan tersebut. Ketinggian di Babat memang sudah turun menjadi siaga III. Namun bukan berarti harus mengendurkan kewaspadaan.
“Apalagi ketinggian air di pintu Karangnongko dan Bojonegoro terus naik sejak pagi tadi, “ ujarnya, Senin (7/1/2013).
Karena itu, lanjut dia, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) masih akan terus disiagakan di posko BPBD. Mereka bertugas memantau ketinggian air Sungai Bengawan Solo setiap saat selama 24 jam.
“Jika ada keadaan darurat yang mendesak, petugas juga siap untuk diturunkan ke lapangan, “ kata Mubarok.
Di posko ini, setiap hari ada tiga petugas dengan giliran jaga dua shift. Petugas shift pertama berjaga mulai jam 06.00 hingga 18.00 WIB. Sementara petugas jaga giiran selanjutnya mulai jam 18.00 hingga 06.00 WIB.
Disebutkannya, pada pukul 06.00 WIB tadi, ketinggian air di pintu Babat 7.56 philscal yang kemudian turun menjadi 7.54 philscal. Namun kondisi berbeda terjadi di pintu Karangnongko dan Bojonegoro yang justru mengalami peningkatan karena masih tingginya curah hujan.
Di Karangnongko, jam 06.00 pagi masih di posisi 16.60 philscal yang kemudian naik menjadi 26.65 saat pukul 09.00 WIB, atau status di bawah siaga I. Di pintu Bojonegoro juga mengalami peningkatan dari 13.31 philscal pada jam 06.00 WIB menjadi 13.45 saat jam 09.00 WIB, atau masuk status siaga II.
Sementara jumlah rumah yang terenang hingga Senin ini tercatat sebanyak 737 unit. Terbanyak berada di Kecamatan Babat sebanyak 402 rumah yang berada di Desa Truni, Kelurahan Babat dan Kelurahan Banaran. Kemudian sebanyak 309 rumah di Kecamatan Laren dan 26 unit rumah lainnya di Kecamatan Maduran. (tok)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit