Lamongan Dikepung Banjir

user
teguh 05 Januari 2013, 19:12 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Totok Martono

Lamongan - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berdampak pada terus naiknya ketinggian sungai Bengawan Solo. Dua bendungan yang mengatur aliran air di Lamongan dalam kondisi siaga IV. Masyarakat di sepanjang bantaran sungai terpanjang di Jawa ini terancam bencana banjir.

Data di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, ketinggian dibendung gerak babat di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran terus naik. Sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (5/1/2013), menunjukan angka 8,07 philscal. Sedang di pintu bendung gerak Plangwot, di Desa Plangwot, Kecamatan Laren menunjukkan angka 5,82 philscal.

Sementara  ketinggian sungai bengawan solo di kecamatan Babat, berada diangka 8,07 philscal. Dari kondisi tersebut, maka  BPBD Lamongan menetapkan berstatus siaga IV.

Beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan Bengawan Solo sebagian telah dilanda banjir. Di Kecamatan Babat wilayah yang terendam banjir yaitu Kelurahan Babat. Tercatat ada 50 rumah yang tergenang banjir.

Di Kelurahan Banaran terdapat 181 rumah tergenang banjir dan lahan pertanian mencapai 6 hektar. Sedang di Desa Bedahan banjir menenggelamkan 7 hektar sawah. Banjir terparah di Kecamatan Babat, terjadi di Desa Truni. Di desa ini banjir menenggelamkan 98 hektar sawah dan 50 rumah warga terendam banjir.

Sedangkan di Kecamatan Laren sebanyak 6 desa yang digenangi luapan Bengawan  Solo masing-masing Desa Plangwot, Siser, Mojoasem, Pesanggrahan, Keduyung, dan Desa Centini. Di Kecamatan Maduran, ada dua desa yang tanggulnya longsor karena tidak mampu menahan luapan air Bengawan Solo yaitu di Desa Gedangan, dan Desa Pringgoboyo.

Bupati Fadeli yang sejak pagi meninjau lokasi banjir bersama BPBD Lamongan mengatakan, tren ketinggian air di sungai Bengawan Solo akan semakin turun. Ini dikarenakan kiriman air dari wilayah atas (Bojonegoro) yang semakin turun.

“Untuk mempercepat pembuangan air sungai Bengawan Solo, debit pembuangan di pintu bendungan Plangwot akan ditingkatkan. Yakni dari yang saat ini 640 meter kubik perdetik menjadi seribu meter kubik perdetik, “ kata Fadeli saat meninjau banjir di Desa Truni Babat.

Material untuk memperkuat tanggul juga terus dikirimkan kebeberapa titik yang rawan. Berupa glangsing untuk diisi pasir dan tanah, gedek bambu, kayu dolken dan kawat untuk memperkuat tanggul.

Di Babat, bupati secara simbolis menyerahkan bantuan 400 paket sembako dan satu dus makanan siap saji. Bantuan paket sembako itu berisi 5 kilogram beras, 5 biji mie instan dan 1 liter minyak goreng. Sayangnya, bantuan hanya diserahkan secara simbolis di kantor Camat Babat. Dia tidak turun langsung melihat kondisi banjir di Desa Truni. (tok)

Kredit

Bagikan