Pemuda Gayam Ganti Blokir Jalan Blok Cepu

user
nugroho 05 Januari 2013, 14:27 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy

Bojonegoro –Setelah melakukan pemblokiran dilokasi Well Pad C Banyuurip, Blok Cepu yang dikerjakan PT. Tripatra Engineers & Constructors, kontraktor Engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, sekira sepuluh pemuda Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur melanjutkan aksinya diperempatan pasar desa setempat, Sabtu (5/1/2013). Para pemuda itu mengaku tidak puas dengan jawaban Tripatra atas tuntutan mereka yang tidak ada kepastiannya.

Ada tiga tuntutan yang diusung pemuda Desa Gayam ini. Yaitu, pengoptimalan saluran air didekat lokasi proyak well Pad C, pengurukan lapangan sepak bola Desa Gayam, dan penyelesaian tukar guling tanah kas desa (TKD) yang terkena proyek EPC-1 Banyuurip.

Akibat aksi yang dilakukan pemuda diperempatan Pasar Desa Gayam itu membuat lalu lintas di wilayah tersebut sempat terjadi kemacetan. Kendaraan pribadi maupun proyek dari arah selatan, barat maupun utara tidak dapat melintas karena puluhan motor pemuda dipalangkan ditengah jalan.

Meski begitu belum ada aparat kepolisian yang menjaga aksi tersebut. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama menuju Lapangan Gas Jambaran di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem dan Lapangan Banyuurip di Desa Mojodelik, maupun desa-desa sekitar pemboran di Kecamatan Gayam.

Ketua Karang Taruna Desa Gayam, Narito, menyatakan, tidak puas dengan janji yang sudah diberikan Tripatra atas tuntutan para pemuda. Sebab janji yang disampaikan kontraktor MCL itu hanya lisan.

“Kami sudah lelah dibihongi terus. Kami ingin janji itu tertulis, bukan hanya lisan,” tegas Narito kepada SuaraBanyuurip ditemui dilokasi perempatan Pasar Desa Gayam.

Dia juga menuntut kepada Tripatra untuk segera membangun drainase disekitar lokasi Well Pad C lebih memadai agar bila hujan deras tidak menggangu lahan pertanian warga disekitarnya.

“Kami  juga ingin TKD Gayam segera diselesaikan.  Sudah lama kesepakatan penggunaan TKD itu disepakati namun sampai sekarang belum terealisasi,” ungkap Narito.

Dia menjelaskan, TKD Gayam yang dimaksud adalah seluas sekira 12,3 hektar yang terkena proyek Blok Cepu. Serta lapangan Sepak Bola Desa Gayam yang sampai saat ini belum jelas penggantinya.

“Karena itu kami minta Tripatra maupun MCL untuk segera menuntaskannya. Jika tidak kami akan terus melakukan pemblokiran,” ancam pemuda bertubuh sedang ini.

Sebelumnya, Community Affairs, PT. Tripatra Engineers & Constructors, Budi Karyawan ketika menemui pemuda di lokasi Well Pad C berjanji akan menampung semua tuntutan pemuda. (roz)

Kredit

Bagikan