Pemkab Tak Respon Permintaan Warga

SuaraBanyuurip.com - Edy Purnomo
Tuban – Jebolnya bantaran sungai Bengawan Solo di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur seperti yang terjadi hari ini ternyata bukan kali pertama. Jebolnya tanggul tersebut ternyata sudah berlangsung hampir setiap air sungai naik sejak tahun 2005 silam.
“Ini bukan sekali ini saja, Mas, setiap tahun kami mendapat masalah di tempat yang sama,” ungkap Sekretaris Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Bambang Dwi Susantoko, saat ditemui di lokasi ambrolnya bantaran sungai, Kamis (3/1/2012).
Dijelaskan, bantaran sungai sekaligus jalan akses satu-satunya penghubung antara Desa Kanorejo dengan Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel ini sudah beberapa kali terputus. Setiap itu pula jalan yang ada disana harus terus digeser dengan membeli tanah milik warga yang ada di sebelah bengawan.
“Kas desa tidak mampu terus menerus membeli tanah warga setiap kali jalan terputus,” tambah Bambang.
Untuk itu, dia berharap pemerintah maupun lembaga lain yang berwenang untuk memperhatikan masalah ini. Dengan melakukan penguatan di jalur akses tersebut, karena selama ini tempat dan jalan tersebut hanya merupakan urugan pedel. Lokasinya pun berbatasan langsung antara bengawan, dan sawah milik warga.
Diakuinya, pihak desa pernah melakukan pengajuan kepada Pemkab Tuban untuk penguatan tempat tersebut. Tapi hingga saat ini pemerintah belum memberikan respon atas permintaan warga desa tersebut.
“Kami harap pemerintah ada perhatian dengan putusnya jalan ini,” lanjut Bambang.
Beberapa petani yang ada di Desa Kanorejo dan Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel mengaku sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. Termasuk saat harus memanen padi mereka dengan susah payah karena rendaman banjir. Dengan mengeluarkan tenaga dan dana tambahan agar padi mereka yang berumur siap untuk dipanen.
“Sudah terbiasa susah mas,” ujar Ngatirah (35), warga Dusun Jetis, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Tuban saat memanen padi di sawah miliknya. (edp)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit