Pemkab Siap Dampingi Masyarakat Hadapi Banjir

ledok
SuaraBanyuurip.com - Ririn W
Bojonegoro – Pemkab Bojonegoro siap mendampingi masyarakat dalam menghadapi banjir dari luapan sungai Bengawan Solo. Apalagi banjir di wilayah ini seolah menjadi rutinitas yang harus disikapi dengan cermat.
Demikian penegasan Bupati Bojonegoro, H Suyoto, saat memimpin rapat kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi banjir luapan sungai Bengawan Solo, di Rumah Dinas Bupati, Kamis (3/1/2013). Hadir dalam rapat tersebut seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan jajaran lintas sektoral terkait.
"Banjir seolah menjadi rutinitas yang datang saat musim hujan datang dan harus disikapi dengan cermat dan tepat," tandas Suyoto.
Kang Yoto, demikian dia akrab disapa menambahkan, pertama yang harus dilakukan yaitu cepat menginformasikan kepada masyarakat apa yang terjadi, yang kedua adalah bertindak cepat lakukan apa yang diharapkan oleh masyarakat baik itu tindakan maupun sikap.
Prosedur tetap yang harus dilaksanakan oleh segenap jajaran pemerintah adalah dengan nemberikan laporan baik kepada masyarakat, maupun pemerintah pusat, senatiasa melakukan evaluasi setiap enam jam sekali.
Â
"Jika masuk dalam Siaga III, dan apabila sudah melebihi kondisi siaga III, atau dalam keadaan darurat maka pegawai harus disiagakan melakukan monitoring ketinggian air. Perkembangan itu harus diinformasikan langsung kepada masyarakat," imbuhnya.
Dia jelaskan, dalam kondisi ini harus komunikatif, dan pro aktif menginformasikan data terkini keadaan sungai Bengawan Solo, baik itu ketinggian maupun daerah yang diperkirakan terdampak. Â Dengan segera merespon apabila ada laporan tentang kondisi yang ada di lapangan, dan segera melakukan upaya pro aktif untuk merespon laporan yang ada.
Bupati menambahkan, penting untuk diketahui masyarakat, bahwa banjir yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro karena dua hal yakni karena kiriman dari daerah hulu, atau memang karena intensitas hujan lokal yang tinggi, seperti yang terjadi kemarin malam.
Saat ini banjir yang terjadi di Bojonegoro ini adalah akibat hujan lokal yang terjadi, saat ini curah hujan di Bojonegoro 133 milimeter per liter per jam. Oleh karena curah hujan yang tinggi, sedang kemampuan infrastruktur pengairan hanya mampu menampung dibawah 133 milimeter per liter per jam.
"Harus diupayakan untuk menjaga daya tampung tetap maksimal, dengan mengintensifkan seluruh jajaran baik dari Dinas Pengairan maupun Dinas Kebersihan dan Pertamanan," pungkasnya.
Bupati menegaskan, kepada seluruh personil untuk siap siaga apabila terjadi keadaan yang tidak diharapkan. Saat ini, Siaga II dan akan terus melakukan pemantauan dan terus meng-update keadaan kepada seluruh masyarakat. (rien)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit