Tripatra Bahas Banjir dengan Pemdes Sekitar Banyuurip

user
nugroho 03 Januari 2013, 12:06 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Ririn W

Bojonegoro – PT. Tripatra Engineers & Constructors, kontraktor engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, Blok Cepu, mengagendakan pertemuan dengan pemerintah desa (Pemdes) sekitar proyeknya dan PT. Rekayasa Indsutri (Rekind) - Hutama Karya (HK), kontraktor EPC-5, Kamis (4/1/2013). Pertemuan itu untuk membahas persoalan banjir yang melanda wilayah Banyuurip, Rabu (2/1/2013) kemarin.

“Kita akan meminta masukan dari pemerintah desa untuk menentukan langkah-langkah guna meminimalisir gangguan ke persawahan warga,” kata Communication and CSR Manager Tripatra, Dony Hermawan kepada SuaraBanyuurip, Kamis (3/1/2013).

Sekarang ini, lanjut Dony, tim socio economic Tripatra sedang berupaya untuk mengagendakan upaya-upaya untuk meminimalisir ganggung ke sawah warga. Seperti pengalihan saluran atau jalur air ke lokasi yang lebih aman sehingga debit genangan air di lokasi teralihkan.

Menurut Dony, melubernya air kepersawahan warga itu merupakan fenomena alam dan siapapun tidak ingin force majeur itu terjadi. Karena di lapangan sendiri para pekerja baru bisa bekerja setelah kondisi dinyatakan aman untuk bekerja.
"Sebab semua kegiatan yang kita lakukan merujuk pada standar Safety, Health Environmentatau SHE," tegas pria Pacitan, Jawa Timur ini.

Meski demikian, Dony menagku, adanya hujan dan banjir yang terjadi ini tidak mengakibatkan kemoloran jadwal pekerjaan yang ditargetkan.

"Secara signifikan tidak Mbak, karena saat kondisi dinyatakan aman (tidak hujan) untuk bekerja, maka para pekerja bisa kembali melanjutkan pekerjaan," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuurip sore kemarin telah mengakibatkan lahan pertanian sekitar ladang migas yang dikelola Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahan raksasa migas Amerika Serikat, itu terendam banjir. Diduga kondisi itu dikarenakan tidak matangnya perencanaan pembuatan saluran air yang dilakukan kontraktor EPC-1 Banyuurip. Akibatnya air meluber ke persawahan warga, bahkan terjangan air juga memutus jalan penghubung Dusun Temlokorejo - Kaliglonggong. (rien)

Kredit

Bagikan