Proyek Blok Cepu Diduga Caplok Lahan Warga

lahan warga didrobot
SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro – Selain menimbulkan polusi debu, pelaksanaan proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) 1 Banyuurip diduga telah menyerobot lahan milik Munip, warga Dusun Temlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Gayam, seluas 2000 ribu meter persegi (M2). Lahan tersebut lokasinya berada menuju well pad A dan C Banyuurip yang sekarang ini tengah digarap PT.Tripatra Engineers & Constructor, kontraktor Mobil Cepu Limited (MCL), operator migas Blok Cepu.
"Tanah itu masih hak kami karena belum dibebaskan. Tapi kok sudah dibulldoser. Apalagi tanpa sepengetahuan saya," ujar Munip pemilik lahan ketika ditemui dirumahnya.
Dia menceritakan, total lahan miliknya yang berada dilokasi tersebut kurang lebih sekitar 3000 M2. Namun, dari total luas lahan itu telah ia jual seluas 1000 M2 pada tahun 2005 lalu. Dari hasil penjualan itu Munip menerima total uang sebanyak Rp. 30 juta.
"Berapa harga permeternya saya lupa, yang pasti jual beli itu pada tahun 2005,” kata buruh tani ini menerangkan.
Munip mengaku, untuk sisa lahan seluas sekitar 2000 M2 sampai sekarang belum merasa menjualnya karena belum ada kecocokan harga dengan operator. Pihaknya, berkeinginan agar semua lahan dibebaskan karena dinilai sangat berdekatan dengan lokasi proyek.
"Saya menawarkan Rp.2 Miliar untuk sisa lahan, tapi belum ada kesepakatan. Jika sepakat saya akan pindah," ungkapnya Bapak dua anak ini.
Namun anehnya, lanjut dia, beberapa waktu lalu, saat dirinya sedang tidak berada dirumah sisa lahan tersebut sedang dilindas bulldoser untuk proyek pengembangan penuh lapangan minyak Banyuurip.
"Tetangga saya sempat mengingatkan agar lahan itu tidak dibulldoser. Namun tetap saja diteruskan," tutur Munip.
Melihat kejadian tersebut, tidak lama kemudian Munip sempat melaporkannya kepada Kepala (Kades) Desa Gayam, Pujino. Hasilnya, kata dia, kades meminta akan segera koordinasi dengan pihak MCL dan PT. Tripatra, kontraktor pelaksana proyek EPC 1.
Dikonfirmasi terpisah, Field Public and Government Affairs Manager MCL, Rexy Mawardijaya mengaku, jika tanah yang didapatkan itu melalui PT. Bangkit Bangun Sarana (BBS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bojonegoro.
"Sekarang ini tim tanah BUMD tengah berkoordinasi dengan pemilik lahan. Namun sebaiknya ditanyakan langsung kepada BUMD," saran Rexy. (roz/suko)
BERITA TERKAIT
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Operasi Pesawat Angkat Angkut dan Ikat Beban
Jokowi Akan Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU dan Lantunkan Selawat Asyghil
Pelatihan K3 Gratis untuk Masyarakat 3T di PPSDM Migas
Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW
2023, Target Lifting Minyak 660 MBOPD Lebih Rendah Dibanding 2022
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum