SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

 Bojonegoro- Operator ladang migas Blok Cepu, Mobil Cepu Ltd (MCL), melakukan koordinasi dnegan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, terkait aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga Dusun Temlokorejo-Kaliglonggong desa setempat.

Pantauan di sekitar lokasi aksi pemblokiran jalan menyebut, setelah beberapa waktu lalu  memblokir akses road, penutupan jalan yang dekat lokasi Welpad C itu dilakukan kembali warga setempat. Aksi kali kedua itu warga bukan menuntut masalah polusi debu, namun agar jalan, dan sendang Kelor, tidak ditutup oleh MCL.

Rexy Mawardijaya, Field Public & Government Affairs Manager MCL menyatakan, saat ini MCL masih melakukan koordinasi dengan Pemdes Gayam untuk mencari kejelasan terkait dengan tuntutan yang diajukan warga.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Kades Gayam terkait hal tersebut. Sudah ada kesepakatan degan Kades dan BPD Gayam sejak 24 Februari 2012 lalu terkait penutupan jalan, termasuk program dan infrastruktur apa yang diterapkan untuk warga sekitar," kata Rexy Mawardijaya, melalui pesan pendeknya, Selasa (2/10).

"Saat ini beberapa program ataupun bantuan infrastruktur tersebut sudah dipergunakan oleh warga," tegas pria berkaca mata minus tersebut.

Sedangkan warga menutup akses road itu, karena tidak setuju dengan penutupan jalan. Sebab, jalan itu adalah tinggalan nenek moyang termasuk dengan sendang Kelor. Mereka mengaku belum ada kesepakatan sehingga tetap bersikukuh kalau jalan tersebut masih tetap hak warga. (sam/tbu)