SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

Bojonegoro - Aksi pemblokiran yang dilakukan warga Dusun Sukorejo, Desa Bonorejo, Kecamatan Ngasem yang dimulai Minggu (16/9/2012) pagi tadi hingga malam ini, mengundang perhatian sejumlah kepala instansi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Mereka malam ini mendatangi lokasi pemblokiran untuk berdialog dan  menggali informasi dari warga.

Pejabat pemkab yang turun kelokasi pemblokiran adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Lukman Wafi, Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kamidin dan Kepala Bagian Hukum, Agus Supriyanto.

“Kita datang kesini bukan atas nama Tim Optimalisasi Kandungan Lokal. Tapi lebih kepada tugas dan fungsi kelembagaan (instansi) masing-masing,” kata Lukman Wafi ketika mampir ke rumah Ketua Forum 15 Kepala Desa Seputar Banyuurip, Pujiono, Minggu (16/9/2012) malam.

Wafi menjelaskan, tujuan kadatangan mereka kelokasi pemblokiran adalah untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi. Lainj itu, juga memberikan masukan kepada semua pihak agar dapat menyelesaikan permasalahan itu dengan sebaik-baikinya tanpa ada pihak-pihak yang dirugikan.

“Kita terus mendorong kapada semua pihak agar aktifitas dapat berjalan. Artinya, warga  merasa aman dan nyaman, operator dan kontraktor tidak dirugikan dan proyek dapat berjalan lancar,” papar mantan Camat Tambakrejo ini.

Meski demikian, Wafi mengaku, belum berencana akan memfasilitasi warga dengan operator maupun kontraktornya PT. Tripatra Engineers & Constructors, kontraktor engineering, procurement and construction (EPC) – 1 Banyuurip, Blok Cepu. Sebab, permasalahan tersebut akan diselesaikan dalam pertemuan, Senin (17/9) besok.

 “Harapan kita semua pihak terkait dapat duduk satu meja untuk mensingkronkan permasalahan yang terjadi guna mencari solusi terbaik,” pesannya. (sam/suko)