Jembatan di Bojonegoro Putus Diterjang Banjir, 200 KK Terdampak

BPBD Bojonegoro meninjau jembatan putus di Dusun Weru, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Jembatan di Dusun Weru, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, putus diterjang banjir. Sedikitnya 220 kepala keluarga (KK) terdampak akibat putusnya jembatan tersebut.
Sueb, warga setempat menjelaskan putusnya jembatan akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu (15/10/2022) malam. Aliran air deras membuat tanah longsor dan membuat jembatan putus.
"Ada sekitar 150 KK yang terdampak. Sementara ini dibangun jembatan darurat dengan swadaya agar warga tetap bisa beraktivitas," ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro segera memperbaiki jembatan tersebut agar aktivitas masyarakat kembali normal seperti biasa.
"Ya secepatnya bisa diperbaiki," ucap Sueb.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto membenarkan putusnya jembatan di Dusun Weru, Desa Luwihaji yang disebabkan karena hujan deras pada Sabtu (15/10/2022) malam.
"Rusaknya diketahui sekitar pukul 20.30 malam kemarin karena terkikis air yang cukup deras. Sehingga jembatan yang berada di Desa Luwihaji tersebut putus," kata Ardhian.
Dia mengatakan, jembatan tersebut merupakan penghubung antar Dusun Weru ke Dusun Karangnongko Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho. Akibat putusnya jembatan itu, 220 kepala keluarga terdampak. Karena selain putus jembatan tersebut juga longsor dengan panjang 10 meter dan lebar 3 meter.
"Untuk saat ini jembatan tidak bisa dilewati dan diberikan palang penutup jalan. Dan akses sementara menggunakan penyebrangan perahu Sungai Bengawan Solo," katanya, Senin (17/10/2022).
Camat Ngraho Masirin mengatakan, rusaknya jembatan karena saat itu wilayah Ngraho sedang diguyur hujan lebat selama dua hari. Akibatnya sungai meluap dan mengakibatkan pondasi jembatan longsor sedalam 5,5 meter.
"Jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga Desa Luwihaji, dikarenakan putus sehingga tidak bisa dilewati," katanya.
Dia mengatakan warga terpaksa harus melewati jalan alternatif yang bisa dilalui dan membuat jembatan darurat dari bambu agar masyarakat tidak terisolir khusus roda dua.
"Namun selain itu warga ada yang nyebrang menggunakan perahu ke Desa Nambangan yang masuk kawasan Blora, Jawa Tengah.(jk)
BERITA TERKAIT
DPR Soroti Rencana Kenaikkan Biaya Haji 2023, Menag : Demi Penuhi Prinsip Keadilan
74.424 Calon PPPK Kemenag Akan Ikuti Seleksi Kompetensi
Pejabat Fungsional Sekarang Ini Tak Lagi Terbebani Angka Kredit
DPRD Bojonegoro: Pemkab Harus Dialog dengan Pedagang Pasar Kota
Ganjar Pranowo Apresiasi Kades di Blora Jadi Bapak Asuh Keluarga Stunting
Pedagang Pasar Kota Minta Pemkab Bojonegoro Hormati Hukum
Kementerian PAN-RB Rampingkan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi
Fraksi PKB DPR RI Dukung Aspirasi PPDI
Sinergi Harkamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke IKS PI Kera Sakti
Mendes Abdul Halim : Revisi UU Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perades
Masuk Peringkat Kampus Terbaik Dunia, Inilah Profil Universitas Bojonegoro
Tahun 2022, Tercatat 2.063 Warga Bojonegoro Menganggur
Bandara Ngloram Resmi Beroperasi, Seminggu Layani Dua Kali Penerbangan
PT Elnusa Sepakat Libatkan Warga Lokal di Proyek Migas Sukowati
Pusat Akan Percepat Pembangunan Jalan Daerah Penghubung Kawasan Industri
Sumur Migas YYA di Lepas Pantai Jawa Barat Siap Produksi
Sebulan, Tagihan Listrik Gedung Pemkab Bojonegoro Capai Rp 190 Juta
Mobilisasi Alat PT Elnusa di Lapangan Migas Sukowati Dicegat Warga Ngampel
Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke Pengurus Pagar Nusa dan SH Terate
Timbulkan Bau Busuk, PPPKB Tuding Pembongkaran Drainase Sengaja Matikan Pasar Kota
Kontribusi Elnusa Sokong Kesuksesan Temuan Sumur Migas Kolibri