Bakorwil Bojonegoro Gelar Rapat Kesiapsiagaan Bencana Alam

Bakorwil Bojonegoro menggelar rapat kesiapsiagaan menghadapi bencana alam selama musim hujan.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Memasuki musim hujan, banyak terjadi bencana alam di wilayah Jawa Timur. Karena itu, Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro menggelar rapat kesiapsiagaan menghadapi bencana alam selama musim hujan.
Kepala Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro Agung Subagyo mengatakan, setiap tahun kabupaten/kota wilayah Jawa Timur sering mengalami bencana alam. Mulai dari bencana banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor.
"Khususnya kabupaten/kota wilayah Bakorwil Bojonegoro termasuk daerah yang paling rawan terkena dampak bencana, terutama bencana banjir pada musim penghujan," katanya, Kamis (24/11/2022).
Apalagi, kata dia, wilayah Bakorwil Bojonegoro dilintasi oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. Sungai Brantas melintasi Kabupaten Kediri, Mojokerto dan Jombang. Sedangkan sungai Bengawan Solo melintasi Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Yang menjadi permasalahan adalah kedua sungai tersebut memiliki potensi bencana alam banjir pada waktu musim penghujan.
Dia mengatakan, hingga November 2022 sudah terjadi banyak bencana alam terutama bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. Misalnya banjir bandang yang terjadi di Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro yang menyebabkan 179 KK terdampak dan di Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro warga terdampak 35 KK.
"Kejadian itu terjadi pada awal November 2022 lalu yang menyebabkan jembatan di desa tersebut putus," katanya.
Karena itu, kepala daerah harus membuat rencana kontingensi sesuai dengan potensi peta bencana yang akan terus diupdate oleh BMKG. Sehingga kemungkinan kerugian akibat bencana alam bisa diminimalisir.
"Masing-masing kepala daerah dan unsur Forkopimda dapat mengecek kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana alam. Serta melakukan latihan secara terpadu harus dilakukan sehingga masing-masing sektor akan mengerti apa yang dilakukan saat terjadi bencana alam," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah
BPK Jangan Sekadar Periksa Keuangan Berdasar Laporan
3 Kloter CJH Bojonegoro Berangkat Kamis, dan 1 Kloter Berangkat Jumat
Warga Soroti Cara Pemkab Bojonegoro Bebaskan Lahan di Desa Kalangan
PPSDM Migas Genjot Pemahaman Materi tentang Operasi Produksi
PPSDM Migas Beri Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tingkat Operator
Dorong KKKS Laporkan Data Lifting Migas Bulanan
Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II Rp 3,3 Triliun Dimulai 2024
Penerimaan Negara Sektor Migas Bisa Berubah, Ini Penyebabnya
PPDB Jenjang SMA dan SMK di Bojonegoro Segera Dibuka
Khairul Anwar Ketuai PTMSI Bojonegoro 2023-2027
Pertamina Tanda Tangani Kontrak Kerja 2 WK dengan Skema Cost Recovery
Remaja di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Terperosok di Bekas Tambang Pasir
BPN Bojonegoro Lakukan Pengukuran Batas Terluar dan Aset Pemerintah di Desa Ngelo
ASN PPSDM Migas Dilatih Penyusunan Instrumen Asesmen Kompetensi