Hujan Intensitas Tinggi dan Hutan Gundul Jadi Penyebab Banjir di Blora

Ruas jalan salah satu kecamatan di Kabupaten Blora tergenang banjir, Selasa (29/11/2022), akibat hujan lebat dan gundulnya hutan.
Suarabanyuurip.com - Ahmad Sampurno
Blora - Sejumlah kawasan di Kabupaten Blora diterjang banjir. Aktivitas warga terganggu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora menerjunkan tim untuk melakukan pendataan lokasi dan dampak banjir.
Sesuai data BPBD Blora, tiga wilayah kecamatan diterjang banjir. Yakni Kecamatan Jepon, Kecamatan Jiken dan Kecamatan Bogorejo.
"Intensitas hujannya tinggi soalnya,” ujar Kepala BPBD Blora, Wijanarsih.
Banjir yang menggenangi sejumlah kawasan, Selasa (29/11/2022) tersebut rata-rata dengan ketinggian 70 cm. Banjir kategori berat berada di pasar Jepon. Tinggi air mencapai 1 meter lebih.
“Pasar jepon ke utara kan konturnya menurun itu bisa lebih dari 1 meter,” katanya.
Wijanarsih menganalisis, penyebab banjir adalah intensitas hujan yang tinggi.
“Kalau disebabkan karena sistem drainase sepertinya tidak, lebih kepada intensitas hujannya saja yang tinggi,” terangnya.
Bupati Arief Rohman mengunjungi lokasi banjir di Pasar Jepon.
© 2022 suarabanyuurip.com/Ahmad Sampurno
Terpisah, Kapolsek Jepon AKP Ramin menyampaikan anggota Polsek Jepon bersama anggota Polres dan juga petugas BPBD, serta TNI terjun ke lapangan melakukan pengamanan di lokasi banjir.
Banjir sempat menyebabkan jalan raya Blora-Cepu atau Jalan Nasional di kawasan Pasar Jepon terendam air setinggi lutut orang dewasa. Namun, air kemudian surut menjelang petang.
Bupati Blora Arief Rohman memberi analisa, banjir terjadi akibat hutan gundul. Hal itu disampaikan Bupati saat meninjau lokasi banjir di Pasar Jepon, Selasa (29/11/2022) malam.
Bupati mengaku kaget lantaran sudah pulahan tahun tidak pernah terjadi banjir.
"Memang dulu pernah banjir namun sudah lama, yakni sekitar 25 tahun lalu," imbuh Bupati didampingi Kepala BPBD Blora, Sri Widjanarsih.
Selain meninjau banjir yang melanda Pasar Rakyat Jepon, Bupati juga meninjau pintu air yang berada di Desa Pelem, Kecamatan Jepon.
"Banjir ini terjadi akibat banjir bawaan dari hulu yang kemungkinan kiriman air dari hutan," ungkapnya.
Menurut dia, tidak hanya Pasar Jepon yang diterjang banjir, namun daerah-daerah lain, seperti Bleboh, Gandu, Jiken, Bogorejo juga kebanjiran. Termasuk sejumlah lokasi di Kecamatan Cepu.
Kerusakan Alam di Pegunungan Kendeng
Aktivis Lingkungan Kabupaten Blora, Eko Arifianto, menyatakan banjir yang terjadi di wilayah Blora utara, tidak lepas dari kerusakan yang terjadi di Pegunanungan Kendeng Utara.
"Kita semua tahu bahwa pegunungan Kendeng Utara adalah pegunungan karst purba," jelasnya.
Menurut dia, pegunungan tersebut walau memiliki karakteristik kering di permukaan, namun mempunyai fungsi hidrologi sangat penting. Sebagai resapan sekaligus tandon air hujan.
"Agar tidak turun menjadi air permukaan yang bisa menyebabkan banjir," tegasnya.
Air yang meresap ke dalam pegunungan karst itu, lanjut dia, menjadi sumber daya air di bawah permukaan. Berperan dalam pemenuhan kebutuhan air masyarakat yang tinggal di kawasan karst dan sekitarnya.
"Jadi yang perlu diperhatikan adalah pemanfaatan ruang secara terencana agar pembangunan yang dilakukan bisa lestari berkelanjutan," ungkap pria yang akrab disapa Koko Kotak ini.
Ia menekankan pada aksi nyata pemerintah dan masyarakat mencegah bencana lebih besar. Yakni dengan menghentikan pertambangan pegunungan yang telah menyebabkan degradasi keanekaragaman hayati dan deforestasi.
Juga menjalankan amanat undang-undang yang secara teknis berupa rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng.
Selain itu, menurut dia, perlu dibarengi penghijauan kembali daerah kritis. Baik itu pegunungan maupun DAS (Daerah Aliran Sungai). Juga mengurangi timbulan sampah dengan pengelolaan sampah dari rumah dan menjadikan sungai sebagai sumber air bersih.(ams)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura