Pertamina Lakukan Assessment Tanggap Bencana Tanah Longsor

PASANG TANDA BAHAYA : Jalan penghubung antara Desa Banyuurip - Wonosari, Kecamatan Senori nyaris putus akibat tanah longsor.
Suarabanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Tuban - Pertamina EP Cepu Filed Zona 11 sedang melakukan assessment tanggap darurat bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan penambangan minyak tradisional Desa Banyuurip dan Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.
"Assesment ini terkait dengan aspek safety dan lingkungan," kata Humas PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11 Sony Aditya, Selasa (6/12/2022).
Assessment dilakukan Pertamina EP Cepu Field Zona 11 menyusul terjadinya tanah longsor dan jalan ambles di Desa Banyuurip dan Desa Wonosari Kecamatan Senori. Kedua desa tersebut masuk dalam wilayah kerja Distrik 1 Kawengan Pertamina EP Cepu Field.
Sony menjelaskan, assessment dilakukan untuk mendapatkan data, informasi dan gambaran tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut.
"Selanjutnya hasil assessment ini akan kita koordinasikan dengan Dinas PUPR dan BPBD Tuban," pungkasnya.
Tanah longsor dan jalan ambles di Desa Banyu Urip dan Wonosari terjadi akibat hujan deras pada pekan lalu. Akses utama dua desa nyaris putus.
Longsor terjadi di jalan utama menuju Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tepatnya berada di sisi Desa Banyuurip. Bahu jalan longsor menyerupai tebing. Lokasi teraebut merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sementara, di Desa Wonosari, jalan utama desa mengalami ambles karena abrasi. Kedalaman diperkirakan mencapai satu meter. Hujan deras yang terjadi mengakibatkan retakan dan jalan sebagian ambles dengan panjang retakan sekira 300 meter.
Kendaraan roda empat sementara ini tidak bisa melalui jalan tersebut. Sedangkan bagi penguna kendaraan roda dua harus ekstra hati-hati melintas.
Menurut Kepala Desa Wonosari, Antok, penanganan sementara yang dilakukan adalah memasangan garis polisi sebagai tanda bahaya dan pengurugan jalan dengan material pedel.
"Untuk aktivitas warga masih berjalan normal. Tapi kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa dilewati. Jalan alternatifnya melalui Dusun Njangur Desa Banyuurip," ujarnya.(ams)
BERITA TERKAIT
Aktivis Perempuan dan Milenial Tuban Deklarasikan Capres Muhaimin
Nadiem Gagas Market Place Guru, DPR : Tak Selesaikan Akar Masalah
Rencana Proyek Migas Kolibri Bakal Dikerjakan Lagi
Telan Biaya Rp 2,9 Miliar, Jalan Cor Wonocolo - Kawengan Baru Setahun Sudah Rusak
KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SLTA Hingga S1, Formasi Ini yang Dibutuhkan
Fenomena Long Weekend: 593.130 Penumpang Padati Kereta Api Indonesia
Cor Beton Tumpah di Jalan, Bahayakan Keselamatan Pengendara
Sering Derita Kerugian Tanam Padi, Petani Blok Cepu Beralih Kelola Jambu Kristal
Pengeboran Sumur Pengembangan Meningkat, Produksi Minyak Nasional Naik
Lima Penyakit yang Harus Diwaspadai oleh Jemaah Haji Indonesia
Menteri Anas : Transformasi Digital Akan Membawa Digital Pemerintah Lebih Baik
FSO Ardjuna Sakti: Perjalanan Panjang Kapal yang Kini Tak Lagi Milik Negara
Kecepatan KA Melintas di Bojonegoro Kini Capai 105 Km/Jam, Warga Perlu Hati-hati
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia