BKP Sampaikan Permintaan Maaf Atas Dugaan Pengeroyokan 2 Wartawan di Bojonegoro

Ketua BKP, Wahyu Subakdiono dan Juru Bicaranya, Sasmito Anggoro.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Pengurus Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) menyampaikan permintaan maaf yang mendalam, dan sebesar-besarnya atas adanya dugaan pengeroyokan dari para pemuda yang diduga oknum pesilat saat melakukan konvoi pada Kamis (5/1/2023) malam kemarin terhadap dua Jurnalis yang bertugas liputan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Yakni Misbakhul Munir dari Media JatimNow.com dan Mochamad Riski dari BlokBojonegoro.com, dan mengalami luka dibagian tubuh.
Ketua BKP Wahyu Subakdiono, melalui Juru Bicaranya Sasmito Anggoro, menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada dua rekan Jurnalis yang saat itu sedang melakukan liputan ketika ada peristiwa konvoi dengan jumlah massa yang tidak sedikit dan diduga dari oknum anggota pencak silat.
"Kami dari seluruh pengurus BKP dan penggiat pencak silat di Kabupaten Bojonegoro meminta maaf kepada rekan Jurnalis atas nama Mas Munir dan Mas Riski atas insiden yang terjadi," kata Sasmito Anggoro, yang juga Sekretaris BKP, kepada awak Media.
Sasmito menjelaskan, bahwa peristiwa konvoi dengan ratusan sepeda motor terjadi dan memasuki wilayah Kabupaten Bojonegoro, itu datang dari berbagai wilayah. Diantaranya dari Kabupaten Tuban, Lamongan, Blora, dan Nganjuk. Kedatangan mereka setelah membaca postingan dari sosial media (sosmed) ada rekannya yang menjadi korban penganiayaan.
Kemudian mereka masuk ke Bojonegoro dan berkumpul lalu melakukan konvoi menuju wilayah Kecamatan Kalitidu. Dan saat itulah ada dua Jurnalis yang ditengarai tidak mengenakan identitas Jurnalisnya sedang menjalankan liputan aksi konvoi. Kemudian mendapatkan perlakuan dugaan penganiayaan dari oknum peserta konvoi yang tidak dikenal dan dari mana asalnya.
"Saya sudah bertemu dengan keduanya, dan berkomunikasi langsung serta meminta maaf atas insiden tersebut. Untuk kondisinya Alhamdulillah teman kita wartawan ini dalam keadaan baik baik saja," ujar pria yang juga Jurnalis ini.
Dengan adanya insiden tersebut, dirinya mengaku bahwa BKP sudah melakukan koordinasi dengan seluruh Ketua Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Bojonegoro untuk terus melakukan komunikasi dengan anggotanya hingga tingkat bawah agar tidak mudah percaya dengan postingan yang ada di media sosial.
Sasmito menyebutkan, kejadian konvoi ini berawal dari adanya anggota oknum perguruan pencak silat yang mendapatkan perlakuan dugaan penganiayaan dan kemudian terjadi postingan di media sosial membuat ratusan massa dari luar Bojonegoro datang ke Bojonegoro kemudian melakukan konvoi di jalan. Rata-rata para peserta konvoi ini berasal dari Komunitas yang anggotanya dari pencak silat tertentu.
"BKP juga meminta maaf kepada masyarakat Bojonegoro atas kejadian ini. Dan kami para ketua cabang pencak silat sudah koordinasi untuk melakukan tindakan sikap tegas bagi anggota pencak silat yang melakukan konvoi dan menganggu Kamtibmas di masyarakat," tandasnya.
Ditambahkan, kejadian tersebut menjadikan pelajaran bagi BKP untuk melakukan pembenahan di tubuh pencak silat masing-masing oleh perguruan pencak silat yang ada. Agar tidak terulang lagi, dan bersama sama pihak keamanan akan terus melaksanakan patroli baik pengurus BKP tingkat kecamatan maupun kabupaten. Agar tidak lagi ada peristiwa konvoi, sehingga menganggu kondusifitas Bojonegoro.
Upaya BKP selama ini guna menciptakan kondusifitas di Kabupaten Bojonegoro terus dilakukan. Guna menekan angka gesekan antar oknum anggota pencak silat dengan berbagai kegiatan. Baik dengan silaturahmi antar perguruan pencak silat dan melaksanakan kegiatan bersama.
Diantaranya latihan bersama, diskusi bersama, dan menjalankan kegiatan kegiatan sosial bersama sama antar perguruan pencak silat, serta penyelesaian masalah yang terjadi di tingkat oknum anggota pencak silat.
"Untuk semua persoalan dan kasus yang terjadi, BKP bersama-sama Ketua Perguruan Pencak Silat di Bojonegoro menyerahkan kepada Polres Bojonegoro guna melakukan penegakan supremasi hukum yang berlaku," pungkasnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Peringati HLUN, Pertamina Sukowati Periksa Kesehatan Lansia
PP Belum Terbit, Dana Abadi Diperkirakan Tidak Dipasang di APBD BOjonegoro 2024
Gunakan Biosaka, Petani Kunci Raup Panen Rp32 Juta
Bupati Tuban Mutasi Pejabat Eselon 2 dan 3
ASN KESDM Dalami Manfaat Penggunaan Teknologi Hilir Migas
Pegawai Negeri Hingga Pensiunan Siap-Siap Terima Tambahan Pendapatan, Ini Besarannya
Sempat Ceburkan Diri ke Bengawan Solo, Warga Ngraho - Gayam Ditemukan Selamat
Universitas Pertamina Gandeng 2 Universitas Jepang Dukung NZE 2060
Kang Yoto Lanjut Majukan Bojonegoro dari Jalur Legislatif
Targetkan Rampung Bulan Juni, Kementerian PANRB Kebut Pembahasan RUU Pelayanan Publik
Mengenang Mbah Harjo Kardi, Penjaga Tradisi Samin dari Dusun Jipang
Yudiono Terpilih Ketua Pagar Nusa Gayam Periode 2023-2028, Siap Raih Prestasi
1.050 Pelanggan Nunggak, Jargas di Bojonegoro Rugi Rp 210 Juta
Upaya Bupati Anna Kasasi, Mansur dan Pinto Sebut Ada Perkara yang Dikecualikan
Senior Manager Relations Regional 4 Kunjungi Program CSR Pertamina EP di Tuban
LHP Diserahkan, BPK Minta Daerah Tindaklanjuti Rekomendasi Selambatnya 60 Hari
Polisi Tak Gunakan UU TPKS, Tuban Tak Layak KLA
Kepala DP3AKB Bojonegoro Diduga Diperiksa Polda Jatim
Pasca Penyegelan, Pedagang Pasar Banjarejo Takut Berjualan
Bupati Anna Ajukan Kasasi, Syahril Tunggu Relas PT TUN
Kementerian ESDM Dukung PLN Batam Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik