AJI Desak Polisi Ungkap Pelaku Pengeroyokan 2 Jurnalis di Bojonegoro

Wartawan salah satu korban kekerasan saat dimintai keterangan oleh penyidik Polres Bojonegoro.(Foto : Umam)
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Penyelidikan kasus pengeroyokan dua jurnalis di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah berjalan dua pekan. Namun Polres Bojonegoro belum juga berhasil mengungkap pelaku pengeroyokan yang ditengarai dilakukan massa beratribut salah satu perguruan silat.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Girindra Wardhana saat dikonfirmasi mengatakan, penyelidikan kasus pengeroyokan yang dialami dua jurnalis itu masih proses. Namun, pihaknya mengaku kesulitan mengungkap kasus itu karena disebut minim saksi.
“Kendalanya minim saksi saat di lokasi kejadian, sampai saat ini yang dimintai keterangan baru korban,” ujarnya.
Mantan Kasatreskrim Polres Kota Kediri ini mengungkapkan, meski begitu penyelidikan kasus tersebut masih berjalan. Kasus pengeroyokan terhadap jurnalis di Bojonegoro itu dilakukan oleh sekelompok massa, yang menggunakan atribut salah satu perguruan pencak.
“Kemungkinan (pelaku) satu rombongan (penganiayaan dan penjarahan) yang di Kalitidu,” terangnya.
Perkara penganiayaan terhadap dua jurnalis Bojonegoro terjadi pada Kamis malam (5/1/2023), di Bundaran Adipura jalan Gajah Mada. Kedua korban adalah Misbahul Munir dari media siber jatimnow.com dan Mohammad Rizky dari media blokbojonegoro.com.
Akibat peristiwa itu kedua korban mengalami luka di beberapa bagian tubuh, seperti mulut, perut dan dada. Kedua korban dikeroyok saat sedang mengambil foto massa konvoi.
Menanggapi hal itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro Dedi Mahdi mendesak polisi serius dalam mengungkap kasus kekerasan terhadap jurnalis tersebut.
"Mestinya polisi tidak kesulitan mengungkap kasus ini, mengingat lokasi kejadian di tempat keramaian, selain itu salah satu korban (Riski), katanya juga mengenal salah seorang gerombolan itu," ungkapnya.
Selain meminta keterangan saksi, lanjut Dedi, penyidik seharusnya juga memanfaatkan teknologi. Karena kedua korban sempat melakukan perekaman video sebelum dikeroyok.
"Jangan sampai polisi terkesan lambat menangkap para pelaku, karena mereka (gerombolan pengeroyok) yang jumlahnya diperkirakan ratusan saat konvoi, memiliki basis massa besar," tegas Jurnalis INews itu.
Dedi menilai penyidik Polres Bojonegoro lamban mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap dua jurnalis Bojonegoro. Padahal di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) terdapat televisi sirkuit tertutup (closed circuit television/CCTV) yang bisa digunakan sebagai alat untuk mengungkap pelaku pengeroyokan.
"Di sekitar TKP (bundaran Adipura) mestinya juga ada CCTV, baik itu milik Dishub maupun milik perorangan," pungkasnya.(jk)
BERITA TERKAIT
DPR Soroti Rencana Kenaikkan Biaya Haji 2023, Menag : Demi Penuhi Prinsip Keadilan
74.424 Calon PPPK Kemenag Akan Ikuti Seleksi Kompetensi
Pejabat Fungsional Sekarang Ini Tak Lagi Terbebani Angka Kredit
DPRD Bojonegoro: Pemkab Harus Dialog dengan Pedagang Pasar Kota
Ganjar Pranowo Apresiasi Kades di Blora Jadi Bapak Asuh Keluarga Stunting
Pedagang Pasar Kota Minta Pemkab Bojonegoro Hormati Hukum
Kementerian PAN-RB Rampingkan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi
Fraksi PKB DPR RI Dukung Aspirasi PPDI
Sinergi Harkamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke IKS PI Kera Sakti
Mendes Abdul Halim : Revisi UU Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perades
Masuk Peringkat Kampus Terbaik Dunia, Inilah Profil Universitas Bojonegoro
Tahun 2022, Tercatat 2.063 Warga Bojonegoro Menganggur
Bandara Ngloram Resmi Beroperasi, Seminggu Layani Dua Kali Penerbangan
PT Elnusa Sepakat Libatkan Warga Lokal di Proyek Migas Sukowati
Pusat Akan Percepat Pembangunan Jalan Daerah Penghubung Kawasan Industri
Sumur Migas YYA di Lepas Pantai Jawa Barat Siap Produksi
Sebulan, Tagihan Listrik Gedung Pemkab Bojonegoro Capai Rp 190 Juta
Mobilisasi Alat PT Elnusa di Lapangan Migas Sukowati Dicegat Warga Ngampel
Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke Pengurus Pagar Nusa dan SH Terate
Timbulkan Bau Busuk, PPPKB Tuding Pembongkaran Drainase Sengaja Matikan Pasar Kota
Kontribusi Elnusa Sokong Kesuksesan Temuan Sumur Migas Kolibri