Jatah Pupuk Bersubsidi untuk Petani Bojonegoro Berkurang

PETANI SEDANG MEMUPUK : Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bojonegoro pada 2023 berkurang dibanding 2022.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Bojonegoro, Jawa Timur pada 2023 ini berkurang dibandingkan tahun lalu. Sebab, alokasi pupuk sudah dijatah dari pemerintah pusat sehingga tidak bisa mengusulkan tambahan lagi.
Kepala Seksi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Tatik Kasiati mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan setiap tahunnya.
"Apalagi alokasi pupuk bersubsidi sudah dijatah dari pemerintah pusat," katanya, Selasa (14/2/2023).
Dia mengatakan pupuk jenis NPK dan Urea tahun ini hanya dialokasikan 95.981 ton. Padahal, pada 2022 lalu pupuk jenis ini dialokasikan 111.495 ton.
Rinciannya dari dua jenis pupuk itu, jenis Urea pada 2022 sebanyak 72.585 ton menjadi 62.390 ton. Sementara, kata dia, untuk pupuk jenis NPK yang awalnya 38.910 ton kini menjadi 33.591 ton.
"Berkurangnya pupuk juga akibat perang Rusia dan Ukraina karena kedua negara tersebut sebagai pemasok bahan baku pupuk. Sehingga berkurang dan pupuk sekarang dijatah dari pemerintah pusat," jelasnya.
Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) dan Perlindungan Tanaman DKPP Bojonegoro Retno Budi Widyanti mengatakan, setiap tahun alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat pasti berkurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan para petani.
"Dan saat ini juga alokasi pupuk setiap daerah sudah dijatah. Dan untuk mencukupi kebutuhan pupuk para petani dari pemerintah terus mensosialisasikan terkait pupuk organik," katanya kepada suarabanyuurip.com.
Dia mengatakan, pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah ini juga hanya digunakan untuk tanaman pangan. Misalnya petani yang menanam sembilan komoditas pangan yang mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
"Seperti tanaman pangan ada padi, jagung, dan kedelai untuk tanaman hortikultura ada cabai, bawang merah, dan bawang putih. Juga untuk perkebunan ada tebu rakyat, kakao, dan kopi," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah
BPK Jangan Sekadar Periksa Keuangan Berdasar Laporan
3 Kloter CJH Bojonegoro Berangkat Kamis, dan 1 Kloter Berangkat Jumat
Warga Soroti Cara Pemkab Bojonegoro Bebaskan Lahan di Desa Kalangan
PPSDM Migas Genjot Pemahaman Materi tentang Operasi Produksi
PPSDM Migas Beri Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tingkat Operator
Dorong KKKS Laporkan Data Lifting Migas Bulanan
Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II Rp 3,3 Triliun Dimulai 2024
Penerimaan Negara Sektor Migas Bisa Berubah, Ini Penyebabnya
PPDB Jenjang SMA dan SMK di Bojonegoro Segera Dibuka
Khairul Anwar Ketuai PTMSI Bojonegoro 2023-2027
Pertamina Tanda Tangani Kontrak Kerja 2 WK dengan Skema Cost Recovery