Pertamina EP Sukowati Programkan Pertanian Organik di Desa Rahayu

SOLUSI GAGAL PANEN : Para petani Desa Rahayu sedang mendapat penjelasan mengenai perbedaan tanaman padi yang menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik.

Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari

Tuban – Dalam upaya memberikan solusi atas persoalan gagal panen yang acap kali terjadi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field Zona 11 mencoba memperkenalkan metode pertanian organik kepada warga setempat melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB).

Field Relation PEP Sukowati Field, Eko Yudha Prawira mengatakan, program PSRLB merupakan jawaban atas persoalan gagal panen yang sering terjadi di Desa Rahayu. Kegagalan panen ini terjadi biasanya karena kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang terlalu tinggi. Sehingga menyebabkan berkurangnya unsur hara di dalam tanah.

“Kondisi ini menyebabkan menurunnya produksi hasil pertanian warga bahkan sampai gagal panen,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (04/05/2023).

Melihat permasalahan yang dihadapi warga sekitar wilayah kerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), PEP Sukowati Field, dia katakan mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan memperkenalkan metode pertanian organik kepada warga melalui Program PSRLB.

Baca Juga :   Petani Lokal Jalin Kerja Sama Pasok Beras untuk Katering di Lapangan Minyak Banyu Urip

Petani Desa Rahayu ditunjukkan contoh padi tumbuh besar menggunakan pupuk organik.
© 2023 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari

“Pertanian Organik merupakan keharusan yang harus diterapkan pada lahan sawah warga khususnya di Desa Rahayu. Karena selama ini ternyata warga melakukan aktivitas pertanian menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan” ujar Yudha.

Dijelaskan, dalam metode pemakaian pupuk kimia, berakibat pada biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam aktivitas musim tanam semakin lama semakin meningkat. Namun di lain sisi pendapatan hasil panen nyatanya semakin menurun. Hal ini juga menjadi permasalahan bagi petani.

Program PSRLB yang diperkenalkan sebagai solusi atas permasalahan itu, lanjut Yudha, merupakan replikasi program Pertanian Organik binaan PT Pertamina Field Cepu di Blora. Program ini diharapkan mampu memperbaiki metode tanam petani di Desa Rahayu sekaligus mampu meningkatkan pendapatan hasil panen petani.

“Pada awal ini, kita mencoba untuk menginventarisir berbagai masalah yang terjadi di Desa Rahayu khususnya terkait masalah pertanian sawah. Hal ini merupakan proses upaya yang dilakukan supaya para petani menyadari masalah yang terjadi pada proses tanam yang dilakukan oleh petani,” ungkap pria asli Betawi ini.

Baca Juga :   EPC-5 Tak Gubris Surat Petani Mojodelik

Berkenaan hal itu, PT Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 Subholding Upstream Pertamina saat ini disebutnya sedang melakukan persiapan assesment untuk rencana PSRLB di Desa Rahayu.

“Rencana selanjutnya akan dilakukan sosialisasi bersama pemerintah desa, dinas pertanian serta kelompok tani untuk kelancaran program. Harapannya program akan berjalan dengan lancar sehingga pertanian organik dapat membudaya di Desa Rahayu dan di Kabupaten Tuban umumnya,” ucap dia.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *