Pasca Penyegelan, Pedagang Pasar Banjarejo Takut Berjualan

Kondisi Pasar Banjarjo sepi pembeli membuat pedagang tidak kuat membayar sewa sehingga disegel paksa oleh Disdagkop UM.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Pedagang pasar Banjarjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengaku takut berjualan pasca penyegelan kios oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) setempat pada Senin (22/5/2023) lalu. Kondisi tersebut berpotensi membuat kondisi pasar akan sepi.
Ada delapan toko di Pasar Banjarejo, digembok paksa karena pedagang tak membayar uang sewa. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah karena kondisi pasar sepi sehingga membuat pedagang tidak kuat membayar sewa.
"Hari ini kemungkinan akan ada toko yang digembok lagi karena tak membayar sewa bulanan," kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Bojonegoro (PPPKB) Hari Utomo, Jumat (26/5/2023).
Dia menjelaskan penghasilan pedagang minim dan keberatan jika disuruh membayar sewa setiap bulannya. Apalagi saat ini Pasar Banjarejo sangat sepi pembeli.
"Pedagang per bulan harus membayar sewa Rp 165 ribu untuk bedak dan toko Rp 286 ribu per bulan," katanya.
Tomo sapaan akrabnya berharap Disdagkop UM memberikan keringanan bagi para pedagang. Sebab, berjualan di Pasar Banjarejo merupakan satu-satunya pemasukan pedagang, jika kios digembok tentu menyulitkan ekonomi pedagang.
"Kami juga telah mengadu ke Komisi B DPRD Rabu kemarin akibat kios pedagang digembok," katanya kepada suarabanyuurip.com.
Dia mengatakan, para pedagang juga takut berjualan semenjak adanya penggembokan tersebut. Tentu, dengan kejadian ini juga berpotensi membuat pasar semakin sepi.
"Sebab, di lantai atas sudah tidak ada lagi pedagang yang berjualan. Barang-barang jualan hingga gerobak sudah dibawa pulang karena sepi pembeli," katanya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Sigit Kushariyanto mengatakan, pedagang keberatan membayar sewa bulanan karena sepi pembeli.
"Pedagang minta keringanan dan berharap pemerintah bisa membuat Pasar Banjarejo kembali ramai," sambung Sigit.
Dia mengatakan, Komisi B akan mempertemukan kedua pihak agar ada titik temu. Karena banyak pedagang yang tutup karena sepi, apalagi uang sewa bulanan terus berjalan.
"Tentu kondisi ini membuat keuntungan pedagang berkurang," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Rencana Proyek Migas Kolibri Bakal Dikerjakan Lagi
Telan Biaya Rp 2,9 Miliar, Jalan Cor Wonocolo - Kawengan Baru Setahun Sudah Rusak
KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SLTA Hingga S1, Formasi Ini yang Dibutuhkan
Fenomena Long Weekend: 593.130 Penumpang Padati Kereta Api Indonesia
Cor Beton Tumpah di Jalan, Bahayakan Keselamatan Pengendara
Sering Derita Kerugian Tanam Padi, Petani Blok Cepu Beralih Kelola Jambu Kristal
Pengeboran Sumur Pengembangan Meningkat, Produksi Minyak Nasional Naik
Lima Penyakit yang Harus Diwaspadai oleh Jemaah Haji Indonesia
Menteri Anas : Transformasi Digital Akan Membawa Digital Pemerintah Lebih Baik
FSO Ardjuna Sakti: Perjalanan Panjang Kapal yang Kini Tak Lagi Milik Negara
Kecepatan KA Melintas di Bojonegoro Kini Capai 105 Km/Jam, Warga Perlu Hati-hati
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah