Wabup Budi Irawanto Apresiasi Program Pemberdayaan Petani Deling

user
samian 09 Juni 2022, 20:01 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Arifin Jauhari

Bojonegoro - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Budi Irawanto, mengapresiasi program pemberdayaan petani binaan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Nurul Hayat di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (09/06/2022).

Hal itu disampaikan oleh orang nomor dua di kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (Migas) terbesar di Indonesia ini dalam kegiatan panen raya jagung hasil pemberdayan Laznas Nurul Hayat yang dipusatkan di RPH Deling, Petak 81, BKPH Deling, turut Dusun Mbajulan, Desa Deling, Kecamatan Sekar.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimca Sekar, Kepala Desa Deling Netty Herawati, Asper BKPH Deling, Agus Ivan Hariyanto, Waka Adm Perhutani KPH Bojonegoro Tengah, Wawan Gunawan, Direktur Pendayagunaan Nurul Hayat Surabaya, Kholaf Hibatulloh dan staf perwakilan perusahaan bibit jagung Syngenta.

"Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengucapkan sangat berterima kasih dan tentu mengapresiasi atas pedampingan, pembinaan dan pemberdayaan Nurul Hayat kepada para petani di Desa Deling," katanya.

Pria yang akrab disapa Mas Wawan ini menambahkan, dalam melaksanakan pembangunan di tingkat apapun tidak bisa dilakukan secara sendirian. Melainkan harus bersinergi dengan semua komponen.

Karena jika dievaluasi, lanjut Mas Wawan, sektor perekonomian yang ada di wilayah selatan Bojonegoro memang termasuk yang masih lemah. Dengan adanya program pemberdayaan dinilai bisa meningkatkan taraf ekonomi warga Desa Deling. Sekaligus turut menjaga hutan lestari.

"Harapan kami, kerja sama yang baik ini dapat berlanjut dimasa yang akan datang. Demi kesejahteraan masyarakat petani," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Laznas Nurul Hayat Surabaya, Kholaf Hibatulloh menjelaskan, bahwa ada tiga skema yang digunakan dalam pemberdayaan petani. Yaitu, permodalan, pendampingan, dan pemasaran. Dari tiga hal itu, ia mengaku memulai skema dari target pasar terlebih dahulu.

"Di Desa Deling ini kami mendampingi 13 petani dari sekian banyak petani yang belum semua bisa kami cover. Dari luas lahan 11,3 hektar. Kalau analisa kami, per orang bisa 2 ton setiap petani. Jika harganya Rp3.300 paling tidak nanti Rp6,6 juta penghasilan tiap petani," jelasnya.

Dari penghasilan yang diterima setiap petani, dikatakan ada skema infaq sebesar 2,5 persen. Untuk diberikan kepada mustahiq yang ada di Desa Deling.

"Jadi nanti infaq tersebut berputar sampai kepada kaum dhuafa setempat," pungkasnya.(fin)

Kredit

Bagikan