Tingkatkan Layanan, Kankemenag Bojonegoro Gelar Pra-Raker Kedua

user
samian 31 Januari 2022, 18:07 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Arifin Jauhari

Bojonegoro - Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar kegiatan pra rapat kerja (Raker) yang kedua di aula kantor setempat, Senin (31/01/2022).

Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU), Muhammad Muhlisin Mufa mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 178 peserta terdiri dari para Kepala KUA Kecamatan, Pengawas Madrasah/PAI, Kepala Satker MAN, MTsN, MIN dan KTU.

Hadir pula para Penghulu, Penyuluh PNS, FK Penyuluh Non PNS, Pengurus KKG/MGMP PAI SD/SMP/SMA/SMK, KKM MI/MTs/MA, PG IGRA, FKDT, FKPP, FKPA, FK KBIHU, serta seluruh Pelaksana Kankemenag Kabupaten Bojonegoro.

"Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pra raker sebelumnya. Mengingat semakin dekatnya pelaksanaan rapat kerja gabungan yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 5 dan 6 Februari 2022 di Hotel Ibis Semarang," kata Muhlisin Mufa.

"Pembahasannya masih sama tapi lebih dipertajam lagi yaitu membahas program kerja berdasarkan Perkin (Perjanjian Kinerja) dan Dipa, serta dapat diperluas sesuai kebutuhan" lanjutnya.

Sementara itu Kepala Kankemenag Bojonegoro, H. Munir menerangkan, maksud dilaksanakan pra-raker ini adalah sebagai salah satu ikhtiar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, ia mengaku sengaja melibatkan seluruh mitra kerja. Karena, dengan dilibatkan secara langsung para mitra kerja diharapkan bisa mengungkapkan program kerja masing-masing secara detail.

"Sekaranglah waktunya semua elemen mengungkapkan program apa saja yang selama ini menjadi prioritas sekaligus mencari solusi atas kendala dan permasalahan yang dihadapi," ujarnya.

Selain itu Kakankemenag meminta semua peserta untuk memberikan kontribusi positif, salah satunya dengan mencermati semua program yang ada dan menganalisa sejauh mana program ini berdampak langsung pada masyarakat.

"Tujuannya agar program kerja tahun 2022 sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat," ucapnya.

Menurut Munir, setidaknya program yang disusun harus berkaidah SMART yaitu merupakan akronim dari Specific, Measurable, Realistic, Time bound. Selain itu program juga harus terukur dengan menunjukan adanya sinergitas antara Kemenag dan stakeholder.

Jika ada beberapa program yang tidak tercover oleh dana dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), dengan dukungan dari stakeholder harapannya program tersebut bisa dilaksanakan.

"Saya meminta semua peserta untuk menanggalkan jabatan, dan status apapun yang melekat, semua sejajar sebagai keluarga besar Kemenag yang satu visi dan misi yang tengah berikhtiar bersama-sama untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat," tandasnya.(fin)

Kredit

Bagikan