SiLPA APBD Bojonegoro 2020 Tinggi, Kinerja OPD Disorot

19713
SuaraBanyuurip.com -Â Joko Kuncoro
Bojonegoro - Tingginya sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) APBD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tahun 2020 yang mencapai Rp 2,3 triliun menjadi sorotan. Ketua Umum PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro M. Nur Khayan mengatakan, serapan APBD yang lambat bisa menghambat realisasi program kerja.
“Ketika anggaran tidak terserap, maka kinerja dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) itu lambat. Ketika kinerja OPD lamban, masyarakat jelas akan dirugikan," katanya menanggapi tingginya SiLPA APBD 2020.
Tugas OPD, lanjut dia, merealisasikan turunan dari visi misi bupati dan wakil bupati. Dengan tingginya SiLPA tahun ini perlu ditanyakan bagaimana kinerja masing-masing OPD selama 2020 ini. Apalagi, berdasarkan data DJPK Kemenkeu Per 8 Juli 2020, SiLPA 2019 tertinggi di Indonesia adalah Kabupaten Bojonegoro sekitar Rp 2,3 triliun, diurutan kedua Surabaya sekitar Rp 1,2 triliun, Kota Palu Rp 997 miliar, dan diperingkat keempat Kabupaten Bogor Rp 916 miliar.
Sehingga, lanjut dia, jika serapan anggaran OPD minim, sampai kemudian SiLPA tahun ini mencapai Rp 2,3 triliun maka yang menjadi permasalahan adalah kinerja dari masing-masing OPD.
“Bupati selaku pimpinan tertinggi, yang mempunyai visi misi lalu diturunkan ke masing-masing Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) untuk segera mengevaluasi OPD," tegas Khayan.
Sebelumnya, Ketua Tim Anggaran Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah menyampaikan SiLPA 2020 tinggi karena ada kewajiban pemkab merefocusing anggaran. Yakni relokasi anggaran Covid-19 sesuai surat keputusan bersama (SKB) 2 menteri sebsar Rp 1,3 triliun dan tidak semua terserap, efisiensi anggaran perjalanan dinas dan rapat serta program lain karena pandemi Covid-19.
"Selain itu ada pemasukan dari kurang salur DBH Migas dan pemasukan dividen BUMD ADS setelah penetapan APBD 2020," jelas Sekretaris Daerah Bojonegoro ini. (jk)
BERITA TERKAIT
PP Belum Terbit, Dana Abadi Diperkirakan Tidak Dipasang di APBD BOjonegoro 2024
Gunakan Biosaka, Petani Kunci Raup Panen Rp32 Juta
Bupati Tuban Mutasi Pejabat Eselon 2 dan 3
ASN KESDM Dalami Manfaat Penggunaan Teknologi Hilir Migas
Pegawai Negeri Hingga Pensiunan Siap-Siap Terima Tambahan Pendapatan, Ini Besarannya
Sempat Ceburkan Diri ke Bengawan Solo, Warga Ngraho - Gayam Ditemukan Selamat
Universitas Pertamina Gandeng 2 Universitas Jepang Dukung NZE 2060
Kang Yoto Lanjut Majukan Bojonegoro dari Jalur Legislatif
Targetkan Rampung Bulan Juni, Kementerian PANRB Kebut Pembahasan RUU Pelayanan Publik
Mengenang Mbah Harjo Kardi, Penjaga Tradisi Samin dari Dusun Jipang
Yudiono Terpilih Ketua Pagar Nusa Gayam Periode 2023-2028, Siap Raih Prestasi
1.050 Pelanggan Nunggak, Jargas di Bojonegoro Rugi Rp 210 Juta
Upaya Bupati Anna Kasasi, Mansur dan Pinto Sebut Ada Perkara yang Dikecualikan
Senior Manager Relations Regional 4 Kunjungi Program CSR Pertamina EP di Tuban
LHP Diserahkan, BPK Minta Daerah Tindaklanjuti Rekomendasi Selambatnya 60 Hari
Polisi Tak Gunakan UU TPKS, Tuban Tak Layak KLA
Kepala DP3AKB Bojonegoro Diduga Diperiksa Polda Jatim
Pasca Penyegelan, Pedagang Pasar Banjarejo Takut Berjualan
Bupati Anna Ajukan Kasasi, Syahril Tunggu Relas PT TUN
Kementerian ESDM Dukung PLN Batam Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik
Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Anaknya, Ayah Tiri Ditangkap Polisi