Komisi C Desak Dinas Pendidikan Bojonegoro Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

20812
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro - DPRD Bojonegoro, Jawa Timur, mendesak Dinas Kesehatan setempat segera menerapkan belajar tatap muka bagi lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP di wilayahnya. Dengan catatan, sekolah-sekolah harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19.
Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, Maftukhan menyampaikan, pendidikan daring yang dilakukan selama ini tidak efektif bagi proses belajar mengajar dan tumbuh kembang anak didik. Sebab, tidak semua orang tua maupun siswa memiliki handphone android. Selain itu, ada daerah yang menjadi blank spot-tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi.
"Banyak orang tua yang mengeluh kepada kami dengan sistem pembelajaran daring. Mereka menginginkan agar kembali dilaksanakan belajar tatap muka," ungkap politisi Partai Gerinda itu usai mengikuti rapat paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi atas raperda tentang Perubahan APBD 2020, Jumat (4/9/2020).
Menurut Maftukhan, lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP di Bojonegoro dapat melaksanakan belajar tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mewajibkan peserta didik cucitangan, memakai masker, mengatur jarak.
"Selain itu proses belajar bisa dilaksanakan secara gelombang dengan batasan waktu maksimal 2 sampai 4 jam. Tidak ada istirahat untuk menghindari kerumanan," terang wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) VÂ meliputi Kecamatan Gayam, Purwosari, Ngasem, Kalitidu, Malo, Padangan, Kasiman, dan Kedewan itu.
Untuk memulai pembelajaran tatap muka ini, lanjut Maftukhan, ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan Dinas Pendidikan. Yakni penetapan standar operasional prosedur (SOP), simulasi dan sosialisasi SOP, dan uji coba selesai penerapan simulasi.
"Selain itu harus dilakukan evaluasi berkala untuk mengetahui SOP itu bener-benar dijalankan," tegas lulusan S1 Komunikasi Unair itu.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Dandi Suorayitno menyampaikan, belum bisa memastikan kapan pendidikan tatap muka akan diterapkan. Namun ia memastikan, kegiatan belajar tetap berjalan dengan sistem daring maupun luring.
"Kita belum bisa pastikan. Semua masih kita kaji resiko-resikonya. Sebab yang menjadi perhatian utama kami adalah keselamatan anak didik dan guru," pungkasnya dikonfirmasi terpisah.(suko)
BERITA TERKAIT
DPR Soroti Rencana Kenaikkan Biaya Haji 2023, Menag : Demi Penuhi Prinsip Keadilan
74.424 Calon PPPK Kemenag Akan Ikuti Seleksi Kompetensi
Pejabat Fungsional Sekarang Ini Tak Lagi Terbebani Angka Kredit
DPRD Bojonegoro: Pemkab Harus Dialog dengan Pedagang Pasar Kota
Ganjar Pranowo Apresiasi Kades di Blora Jadi Bapak Asuh Keluarga Stunting
Pedagang Pasar Kota Minta Pemkab Bojonegoro Hormati Hukum
Kementerian PAN-RB Rampingkan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi
Fraksi PKB DPR RI Dukung Aspirasi PPDI
Sinergi Harkamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke IKS PI Kera Sakti
Mendes Abdul Halim : Revisi UU Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perades
Masuk Peringkat Kampus Terbaik Dunia, Inilah Profil Universitas Bojonegoro
Tahun 2022, Tercatat 2.063 Warga Bojonegoro Menganggur
Bandara Ngloram Resmi Beroperasi, Seminggu Layani Dua Kali Penerbangan
PT Elnusa Sepakat Libatkan Warga Lokal di Proyek Migas Sukowati
Pusat Akan Percepat Pembangunan Jalan Daerah Penghubung Kawasan Industri
Sumur Migas YYA di Lepas Pantai Jawa Barat Siap Produksi
Sebulan, Tagihan Listrik Gedung Pemkab Bojonegoro Capai Rp 190 Juta
Mobilisasi Alat PT Elnusa di Lapangan Migas Sukowati Dicegat Warga Ngampel
Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke Pengurus Pagar Nusa dan SH Terate
Timbulkan Bau Busuk, PPPKB Tuding Pembongkaran Drainase Sengaja Matikan Pasar Kota
Kontribusi Elnusa Sokong Kesuksesan Temuan Sumur Migas Kolibri