Indeks Keparahan Kemiskinan Bojonegoro Meningkat

user
nugroho 13 Juni 2017, 15:04 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia

Bojonegoro - Indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,  mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibanding  tahun sebelumnya. Meningkatnya kedalaman dan keparahan kemiskinan ini menjadikan jurang kesenjangan masyarakat semakin dalam.

Berdasarkan data dari Bojonegoro Institute (BI), indeks kedalaman kemiskinan di Bojonegoro pada tahun 2015 lalu sebesar 2.01 persen, dan meningkat menjadi 2.41 persen di tahun 2016. Begitupun dengan indeks keparahan kemiskinan juga mengalami peningkatan di tahun yang sama dari sebelumnya 0.42 persen, meningkat menjadi 0.54 persen.

Direktur BI, Aw. Saiful Huda menjelaskan adanya kenaikan angka kedalaman kemiskinan menunjukkan mayoritas masyarakat miskin level bawah yang justru semakin menjauh di bawah garis kemiskinan.

"Mereka ini memiliki kemampuan daya beli sangat rendah, sehingga kesulitan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar," kata dia kepada suarabanyuurip.com, Selasa (13/6/2017).

Adanya peningkatan keparahan kemiskinan ini, menurut Aw-sapaan akrab Aw.Saiful Huda, menunjukkan kesenjangan di antara masyarakat miskin di Bojonegoro semakin naik.

"Artinya distribusi pengeluaran dan kemampuan daya beli masyarakat miskin semakin tidak merata," tandasnya.

Seharusnya, lanjut dia, pada kelompok masyarakat miskin dengan kemampuan daya beli sangat rendah ini ada perhatian lebih dari pemerintah kabupaten (Pemkab). Misalnya dengan intervensi program yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

"Program kabupaten yang bersentuhan dengan kemiskinan harus lebih ditingkatkan lagi. Begitu juga dana desa harus didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin yang ada di desa-desa. Utamanya desa yang jadi basis kemiskinan," saran Awe.

Namun demikian, BI mengapresiasi adanya penurunan jumlah kemiskinan di Bojonegoro pada tahun 2016. Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susesnas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, angka kemiskinan di Bojonegoro menunjukkan adanya penurun 1,11 persen dibanding 2015 lalu.

Tahun 2015 lalu, angka kemiskinan Bojonegoro sebesar 15.71 persen, kemudian turun menjadi 14.60 persen di tahun 2016. Penurunan ini menjadikan Bojonegoro yang sebelumnya berada di peringkat delapan menjadi peringkat sebelas kabupaten/kotatermiskin di Jawa Timur.

"Kami minta pemkab tidak terbuai dengan kemenangan kecil ini. Tapi harus tetap fokus dan menjadikan percepatan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas pembangunan," pungkas Awe.(rien)

Kredit

Bagikan