Indeks Keparahan Kemiskinan Bojonegoro Meningkat

Indeks Keparahan Kemiskinan Bojonegoro Meningkat
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,  mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibanding  tahun sebelumnya. Meningkatnya kedalaman dan keparahan kemiskinan ini menjadikan jurang kesenjangan masyarakat semakin dalam.
Berdasarkan data dari Bojonegoro Institute (BI), indeks kedalaman kemiskinan di Bojonegoro pada tahun 2015 lalu sebesar 2.01 persen, dan meningkat menjadi 2.41 persen di tahun 2016. Begitupun dengan indeks keparahan kemiskinan juga mengalami peningkatan di tahun yang sama dari sebelumnya 0.42 persen, meningkat menjadi 0.54 persen.
Direktur BI, Aw. Saiful Huda menjelaskan adanya kenaikan angka kedalaman kemiskinan menunjukkan mayoritas masyarakat miskin level bawah yang justru semakin menjauh di bawah garis kemiskinan.
"Mereka ini memiliki kemampuan daya beli sangat rendah, sehingga kesulitan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar," kata dia kepada suarabanyuurip.com, Selasa (13/6/2017).
Adanya peningkatan keparahan kemiskinan ini, menurut Aw-sapaan akrab Aw.Saiful Huda, menunjukkan kesenjangan di antara masyarakat miskin di Bojonegoro semakin naik.
"Artinya distribusi pengeluaran dan kemampuan daya beli masyarakat miskin semakin tidak merata," tandasnya.
Seharusnya, lanjut dia, pada kelompok masyarakat miskin dengan kemampuan daya beli sangat rendah ini ada perhatian lebih dari pemerintah kabupaten (Pemkab). Misalnya dengan intervensi program yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
"Program kabupaten yang bersentuhan dengan kemiskinan harus lebih ditingkatkan lagi. Begitu juga dana desa harus didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin yang ada di desa-desa. Utamanya desa yang jadi basis kemiskinan," saran Awe.
Namun demikian, BI mengapresiasi adanya penurunan jumlah kemiskinan di Bojonegoro pada tahun 2016. Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susesnas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, angka kemiskinan di Bojonegoro menunjukkan adanya penurun 1,11 persen dibanding 2015 lalu.
Tahun 2015 lalu, angka kemiskinan Bojonegoro sebesar 15.71 persen, kemudian turun menjadi 14.60 persen di tahun 2016. Penurunan ini menjadikan Bojonegoro yang sebelumnya berada di peringkat delapan menjadi peringkat sebelas kabupaten/kotatermiskin di Jawa Timur.
"Kami minta pemkab tidak terbuai dengan kemenangan kecil ini. Tapi harus tetap fokus dan menjadikan percepatan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas pembangunan," pungkas Awe.(rien)
BERITA TERKAIT
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah
BPK Jangan Sekadar Periksa Keuangan Berdasar Laporan
3 Kloter CJH Bojonegoro Berangkat Kamis, dan 1 Kloter Berangkat Jumat
Warga Soroti Cara Pemkab Bojonegoro Bebaskan Lahan di Desa Kalangan
PPSDM Migas Genjot Pemahaman Materi tentang Operasi Produksi
PPSDM Migas Beri Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tingkat Operator
Dorong KKKS Laporkan Data Lifting Migas Bulanan
Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II Rp 3,3 Triliun Dimulai 2024
Penerimaan Negara Sektor Migas Bisa Berubah, Ini Penyebabnya
PPDB Jenjang SMA dan SMK di Bojonegoro Segera Dibuka
Khairul Anwar Ketuai PTMSI Bojonegoro 2023-2027
Pertamina Tanda Tangani Kontrak Kerja 2 WK dengan Skema Cost Recovery
Remaja di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Terperosok di Bekas Tambang Pasir
BPN Bojonegoro Lakukan Pengukuran Batas Terluar dan Aset Pemerintah di Desa Ngelo
ASN PPSDM Migas Dilatih Penyusunan Instrumen Asesmen Kompetensi