Sayangkan Kemiskinan Bojonegoro Masih Tinggi

Puji Dewanto
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro - Â Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro tahun 2016 mencapai Rp3,7 triliun dan merupakan tertinggi ke dua di Jawa Timur. Namun besaran APBD ini tidak berbading lurus dengan tingkat kesejahteraan warganya.
Kabupaten Bojonegoro masuk dalam 10 besar Kabupaten miskin di Jawa Timur. Tahun 2016 lalu, dari jumlah 29 Kabupaten dan 9 Kota di Provinsi Jawa Timur, Bojonegoro masuk dalam peringkat kesembilan.
"Sangat disayangkan sekali, dengan duit sebanyak itu tapi tingkat kemiskinannya masih tinggi," kata salah satu bakal calon bupati (Bacabup) Bojonegoro, Puji Dewanto saat ramah tamah dengan sejumlah wartawan di salah satu rumah makan di Bojonegoro.
Dengan APBD sebesar itu, menurut dia, seharusnya mampu mengurangi angka kemiskinan dengan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat ini salah satunya dapat diukur dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang indikatornya adalah kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.
"Ini menandakan jika program yang dilaksanakan selama ini tidak tepat sasaran," tegas Kang PD-sapaan akrab Puji Dewanto.
Bojonegoro merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam (SDA) berupa migas. Sehingga 72 persen APBD Bojonegoro ini disokong dari pendapatan dana bagi hasil (DBH) Migas.
Namun, lanjut Kang PD, jika pendapatan itu tidak dapat dikelola dengan baik justru bisa membawa kutukan. Hal ini sudah terjadi di sejumlah daerah penghasil migas seperti Kalimantan, Riau, dan beberapa daerah lainnya.
"Salah satu kutukannya adalah tingkat kemiskinan yang tinggi," tandas pria asli Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Bojonegoro ini.
Selain itu, Kang PD juga menyoroti skema bagi hasil dalam penyertaan saham (Participating Interest/PI) 10% Blok Cepu antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) dengan mitranya, PT Surya Energi Raya (SER).
"Seharusnya bisa menggunakan deviden. Artinya, ada pembagian laba kepada pemegang saham  yakni BUMD. Bukan seperti yang terjadi sekarang ini, saham terbesar BUMD justru dimiliki mitranya," jelas pria yang berkerja sebagai konsultan kehutanan di Jakarta ini.
Meski perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Bojonegoro masih tahun 2018 dan belum bisa memastikan dirinya akan berangkat dari partai mana, namun Kang PD berjanji akan membawa Bojonegoro lebih maju.
"Aku orang Bojonegoro. Karena itu aku merasa memiliki Bojonegoro, dan tentu ingin menjadikan Bojonegoro lebih baik lagi," pungkasnya.(suko)
BERITA TERKAIT
Komunitas Rabu Menonton di Bojonegoro Gelar Nonton Bareng Film Autobiography
Atlet Unugiri Raih Juara di Kejuaraan Pencak Silat PWNU Jatim
Usulan 9 Tahun Jabatan Kades, Jalan Tengah dan Tak Mengubah Batasan Maksimal
Pertamina Hulu Energi Raih Penghargaan PRISMA dari Kementerian Hukum & HAM
PPSDM Migas Latih Petugas Pengambil Contoh Air dan Air Limbah
PPSDM Migas Resmi Tutup Pelatihan Pengantar Operasi Lapangan Migas dengan Trisakti
Berikut Ini 8 Festival di Jatim yang Masuk Karisma Event Nusantara 2023
DPR Soroti Rencana Kenaikkan Biaya Haji 2023, Menag : Demi Penuhi Prinsip Keadilan
74.424 Calon PPPK Kemenag Akan Ikuti Seleksi Kompetensi
Pejabat Fungsional Sekarang Ini Tak Lagi Terbebani Angka Kredit
DPRD Bojonegoro: Pemkab Harus Dialog dengan Pedagang Pasar Kota
Ganjar Pranowo Apresiasi Kades di Blora Jadi Bapak Asuh Keluarga Stunting
Pedagang Pasar Kota Minta Pemkab Bojonegoro Hormati Hukum
Kementerian PAN-RB Rampingkan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi
Fraksi PKB DPR RI Dukung Aspirasi PPDI
Sinergi Harkamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke IKS PI Kera Sakti
Mendes Abdul Halim : Revisi UU Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Kades dan Perades
Masuk Peringkat Kampus Terbaik Dunia, Inilah Profil Universitas Bojonegoro
Tahun 2022, Tercatat 2.063 Warga Bojonegoro Menganggur
Bandara Ngloram Resmi Beroperasi, Seminggu Layani Dua Kali Penerbangan
PT Elnusa Sepakat Libatkan Warga Lokal di Proyek Migas Sukowati